Pemerintah akan memberikan program bantuan produktif bagi usaha mikro untuk menekan dampak pandemi virus Corona (Covid-19). Sebanyak 12 juta pelaku usaha akan menerima manfaat senilai Rp2,4 juta.
“Program ini sifatnya hibah, bukan pinjaman,” kata Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers secara virtual dari Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Budi menjelaskan bahwa program hibah tersebut dilakukan dengan bantuan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Dia menuturkan, data UMKM yang diperoleh didapat dari koperasi, kepala-kepala dinas dari berbagai daerah, Bank Wakaf Mikro, Himpunan Bank Milik Negara, kementerian dan lembaga, BUMN, dan Badan Layanan Umum.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan bahwa pada tahap awal telah mengalokasikan anggaran Rp22 triliun untuk disalurkan kepada 9,1 juta UMKM.
“Jadi ini kami sudah siapkan, pertengahan Agustus ini juga sudah bisa kita kick off,” kata Teten.
Dia melanjutkan bahwa secara total telah terkumpul data sekitar 17 juta UMKM. Sebanyak 9 juta data telah melalui tahap verifikasi dan validasi oleh Kemenkop UKM bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Keuangan.
“Data bersih 5,5 juta. Mudah-mudahan di tingkat pelaksanaan kami akan minta bantuan dalam hal ini penyalur, bank penyalur untuk crosscheck,” ujarnya.
Budi menambahkan bahwa proses penyaluran bantuan produktif usaha mirko ini dapat berlangsung cepat, karena menggunakan data dari lembaga keuangan yang terbilang rapi.
“Data sudah ada semua, jadi total yang bisa langsung jalan 6,4 [juta] tambah 1,1 [juta],” tambah Budi.
Sementara itu, sebelum bantuan produktif bagi UMKM, Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional telah meluncurkan dua program lain untuk membantu UMKM menghadapi tekanan pandemi Covid-19.
Pertama, bantuan likuiditas melalui restrukturisasi kredit UMKM yang memiliki pagu anggaran Rp78 triliun.
“Sudah disalurkan ke bank-bank himbara Rp30 triliun dan sudah bisa merestrukturasi kredit UMKM dari 620 [ribu] usaha mikro atau UMKM dengan total volume kredit sebesar Rp35 triliun,” kata Budi.
Selanjutnya, Satgas PEN juga telah meluncurkan program subsidi bunga bagi UMKM dengan pagu anggaran Rp35 triliun. Program ini dalam tahap evaluasi pengalihan anggaran untuk program lain.
Pasalnya program tersebut telah menjangkau 13 juta UMKM dan yang baru terserap sebesar Rp1,3 triliun atau 3,71 persen dari total pagu anggaran.
“Jadi dengan Rp1 triliun ini dampaknya sudah sangat besar, sehingga nanti kita akan melihat sisa pagu yang Rp35 triliun mungkin kita bisa usahakan ke program lain,” ungkapnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn