Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok hingga Semester I Tahun 2020 tercatat sebanyak 3,34 juta TEUs, atau lebih rendah 7,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 3,62 juta TEUs.
Direktur Utama IPC, Arif Suhartono sebelumnya menjelaskan bahwa penurunan ini sebelumnya telah diprediksi mengingat pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga mengalami penurunan yang cukup dalam. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait angka pertumbuhan ekonomi Indonesia atau PDB kuartal II-2020, tercatat ekonomi Indonesia kuartal II-2020 terhadap kuartal II-2019 terkontraksi 5,32% (y-on-y). Angka ini di atas atau lebih besar dari prediksi sebelumnya.
Sebelumnya, pemerintah memproyeksi ekonomi Indonesia akan terkontraksi di angka minus 4,3%. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa serta Impor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan masing-masing sebesar 11,66 persen dan 16,96 persen. Dan secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I 2020 dibandingkan semester I 2019 terkontraksi 1,29 %. Penurunan ini diakibatkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020.
Aktivitas di pelabuhan memang menjadi salah satu sektor yang terpengaruh oleh aktivitas perekonomian secara umum, namun IPC optimis bahwa kinerja Pelabuhan akan relatif stabil hingga akhir tahun. IPC terus menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19 yang ketat seperti jaga jarak aman, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan, di seluruh pelabuhan IPC sehingga layanan 24/7 tetap berjalan dengan baik.