PT Brantas Abipraya (Persero) menargetkan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu dapat beroperasi pada akhir tahun depan.
Manajer Operasi Abipraya Tol, Rinto Kusheryanto menjelaskan saat ini proyek tol Cisumdawu khususnya di ruas yang digarap perseroan sedang dalam proses kontrak konstruksi.
“Saat ini jalan tol Cisumdawu sedang proses kontrak konstruksi. Targetnya akhir Agustus nanti kontrak sudah terbit dan SPMK awal September,” ujarnya
Menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol Cisumdawu dibangun oleh pemerintah dan badan usaha jalan tol PT Citra Karya Jabar Tol (CKTJ).
Pemerintah menggarap seksi 1 dan seksi 2 sepanjang 29 kilometer sedangkan seksi 3 hingga seksi 6 sejauh 32,8 kilometer dibangun oleh CKTJ. Jalan tol sepanjang 61,5 kilometer ini merupakan akses baru dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat, Majalengka.
PT Citra Karya Jabar Tol saat ini sahamnya dimiliki oleh PT Brantas Abipraya (Persero) sebesar 10 persen, sementara lainnya dipegang oleh PT Waskita Toll Road sebesar 15 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 14 persen, PT Citra Marga Nusaphala Persada 51 persen, PT Jasa Sarana 10 persen.
Rinto mengaku pihaknya sebagai pelaksana proyek tol tersebut telah menetapkan target penyelesaian dan operasional tol Cisumdawu lada akhir 2021 mendatang.
Salah satu kendala utama yang dihadapi selama proses pembangunan tol di Jawa Barat yang sudah dimulai sejak 2012 silam ini adalah masalah pembebasan lahan.
“Secara teknisnya tidak ada kendala, namun masalah pembebasan tanah masih berproses sampai sekarang,” ujarnya.
Sebelumnya Corporate Secretary PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) Indah Dahlia Lavie menjelaskan bahwa progres pembebasan lahan Seksi 4 hingga Seksi 6 tol Cisumdawu terus dilakukan dan diharapkan berjalan lancar sehingga pekerjaan konstruksi bisa segera dilakukan.
“Pembebasan lahan Seksi 4 sudah mencapai 8,83 persen, seksi 5 itu 18 persen, di mana 16 persen di antaranya adalah lahan Perhutani, dan seksi 6 progresnya sudah 76 persen dimana 59 persennya adalah lahan Perhutani,” ungkapnya Februari 2020 lalu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu bisa rampung pada akhir 2020.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan investasi pembangunan di seksi 1 dan seksi 2 berasal dari anggaran negara dan pinjaman perbankan China.
Menurut Danang, Kementerian PUPR telah mengambil alih sebagian porsi pekerjaan konstruksi jalan tol Cisumdawu di seksi 2 dari kontraktor China. Sebelumnya, porsi kontraktor China sebesar 65%, sedangkan sisanya porsi pemerintah.
“Namun, saat ini pengerjaannya telah menjadi 45% oleh kontraktor asal China dan 55% oleh Kementerian PUPR,” ujarnya
Sumber Bisnis, edit koranbumn