PT PAL Indonesia terus mengawal penyelesaian proyek-proyek strategis yang tengah dikerjakan.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh mengatakan, keberlangsungan dan keberlanjutan perusahaan merupakan kunci utama agar PAL Indonesia bisa bertahan di tengah pandemi corona (covid-19).
Oleh karenanya, PT PAL Indonesia (Persero) terus berupaya mempertahankan kesinambungan pekerjaan dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan seluruh karyawan
“Seluruh proyek saat ini dikerjakan secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Budiman dalam keterangan tertulis.
Selain menjadi cara untuk mempertahankan kelangsungan kinerja, kesinambungan penyelesaian proyek juga dinilai memberikan multiplier effect ekonomi yang besar.
Budiman menuturkan, proyek pembangunan alutsista maupun non alutsista yang dikerjakan oleh PT PAL Indonesia melibatkan pekerja tier 1 dan perusahaan pemasok komponen.
Hitungan Budiman, terdapat kurang lebih 3.000 pekerja yang terdiri dari karyawan organik dan mitra kerja pada proyek-proyek yang digarap oleh PT PAL Indonesia.
“Dampak positif seperti multiplier effect tidak akan tercapai seandainya pelaksanaan proyek berada di luar negeri. PT PAL Indonesia (Persero) mengapresiasi kepercayaan yang selalu diberikan pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan dan TNI AL dalam proyek-proyek pembangunan alutsista,” kata Budiman.
Catatan saja, TNI AL memang kerap menggunakan kapal-kapal bantuan PT PAL Indonesia (Persero). Saat ini, TNI AL mengoperasikan kapal landing platform dock (LPD) KRI Semarang-594 produksi PT PAL Indonesia (Persero). Kapal tersebut difungsikan sebagai Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) di masa pandemi.
Tercatat, KRI Semarang-594 telah menjalankan sejumlah aksi kemanusiaan seperti penjemputan 188 WNI anak buah Kapal Pesiar World Dream yang selesai menjalani observasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu menuju Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta pada 14 Maret 2020 lalu.
PT PAL Indonesia (Persero) sendiri saat ini tengah mengerjakan pembangunan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) pertama untuk TNI AL. Catatan saja, PT PAL Indonesia (Persero) juga telah mengantongi kontrak pembangunan Kapal BRS Kedua dari TNI AL pada 16 Maret 2020 lalu.
Sumber Kontan, edit koranbumn