PT Wijaya Karya Beton Tbk belum mencatatkan kinerja yang prima di enam bulan pertama. Sepanjang Januari – Juni 2020 lalu, emiten beton berkode saham WTON tersebut hanya membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,86 triliun, turun 29,15% dibanding realisasi pendapatan usaha periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,63 triliun.
Berdasarkan segmentasi geografisnya, sebagian besar pendapatan usaha WTON masih berasal dari wilayah luar Pulau Jawa sebesar Rp 1,04 triliun atau setara dengan 55,92% dari total pendapatan usaha WTON di enam bulan pertama tahun ini.
Pendapatan WTON di wilayah tersebut menyusut 11,57% dibanding realisasi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,18 triliun.
Sisanya, pendapatan WTON enam bulan pertama tahun ini berasal dari wilayah Pulau Jawa dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp 823,76 miliar. Angka tersebut merosot 43,42% dibanding realisasi periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,45 triliun.
Terdapat dua pelanggan yang nilai kontribusi pendapatannya melebihi 10% dari total pendapatan usaha WTON di semester I 2020, yaitu PT Bosowa Marga Nusantara dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp 321,36 miliar dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan kontribusi pendapatan sebesar Rp 207,83 miliar.
Seturut pendapatan usaha yang turun, pengeluaran WTON di beberapa pos beban juga mengalami penurunan. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat turun 24,12% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,74 triliun di semester I 2020.
Sebelumnya, beban pokok pendapatan WTON tercatat sebesar Rp 2,29 triliun pada semester I tahun 2019 lalu.
Penurunan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban usaha dan beban bunga. Melansir laporan keuangan perusahaan, Rabu (19/8), beban usaha WTON mengalami penurunan 19,66% yoy dari semula Rp 76,92 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 61,79 miliar pada semester I 2020.
Sementara itu, beban bunga WTON tercatat turun 13,70% yoy dari Rp 57,88 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 49,95 miliar di semester I 2020.
Sayangnya, meski mencatatkan penurunan pengeluaran di sejumlah pos beban, kinerja bottom line WTON di enam bulan pertama masih belum mampu bertumbuh ataupun menyamai realisasi periode sama tahun lalu.
Setelah pendapatan usaha, dikurangi beban pokok pendapatan, beban usaha, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, WTON mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 36,64 miliar di semester I 2020.
Realisasi tersebut merosot 78,01% bila dibandingkan dengan laba bersih WTON pada semester I tahun 2019 lalu yang mencapai Rp 166,66 miliar.
Per 30 Juni 2020 lalu, aset WTON tercatat sebesar Rp 9,16 triliun. Angka tersebut terdiri atas ekuitas sebesar Rp 3,30 triliun dan liabilitas sebesar Rp 5,86 triliun.
Sementara itu, saldo akhir kas dan setara kas pada akhir periode WTON tercatat sebesar Rp 867,72 miliar per 30 Juni 2020. Angka tersebut turun 45,84% dibanding saldo awal kas dan setara kas awal pada awal periode perusahaan untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 1,60 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn