Telkom menggelar kegiatan Sosialisasi Pengembangan Jaringan E-Militer TNI AD TA 2018 di Indigo Hall Telkom Corporate University Jalan Gegerkalong Bandung. Sosialisasi tersebut akan berlangsung selama tiga hari dengan pihak penyelenggara Telkom Profesional Certification Center (TPCC) Bandung, Rabu-Jumat (24-26/10).
Acara dibuka langsung oleh EVP TR3 Jabar I Ketut Budi Utama (KBU). Hadir Direktur Perhubungan Angkatan Darat (Dirhubad) Brigadir Jendral TNI Widjang Pranjoto. General Manager Military & Police John Hendry, Executive Account Manager Sutoyo, SM BGES TR 3 Jabar Ricka, Direktur TPCC Syahruddin Podding dan sebanyak 169 Perwira TNI AD sebagai Peserta.
KBU mengatakan begitu bangga adanya kegiatan ini. Telkom dan TNI AD dari dulu sudah menjalin silaturahmi dan sinergi. “Tentunya teknologi informasi membuat kita menjadi borderless atau simless, kalau dulu belom ada internet, komunikasi informasi di dapat itu secara hirarki. Tetapi sekarang dapat langsung berhubungan yang kepada yang di depan,” ujar KBU.
Ia juga berharap dengan diselenggarakan untuk lebih mendalami tentang salah satu gelar komunikasi yang ada di TNI AD yaitu jaringan E-Militer. Harapannya, agenda ini menjadi awal yang baik dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas para perwira dan anggota khususnya dalam menggunakan sarana komunikasi jaringan E-Militer.
Pada kesempatan yang sama, Dirhubad Brigjend TNI Widjang Pranjoto mengatakan jaringan E-Militer merupakan sarana komunikasi data dengan fasilitas layanan VPN IP, VSAT IP, dan VPN Mobility yang tergelar dari tingkat pusat hingga tahun 2018, jumlah sambungan jaringan E-militer sebanyak 539 link terdiri dari 570 VPN IPdan 25 VSAT IP serta 133 nomor VPN Mobility.
“Saat ini sedang direncanakan untuk penggelaran jaringan E-Militer sampai dengan tingkat batalyon Infantri sebanyak 108 satuan yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Widjang.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemanfaatan jaringan E-Militer sebagai backbone Sisfo TNI AD dan sebagai salah satu jalur kodal pimpinan melalui video conference menggunakan aplikasi Vicon Kartika (milik TNI) menuntut pelayanan akses yang lebih optimal.Tujuannya agar dalam penggunaannya tak terjadi gangguan jaringan yang berakibat putusnya penyampaian perintah pada saat dilaksanakan vicon tersebut.
Sumber TELKOM