Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tantangan Indonesia untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi mendekati nol persen adalah dengan meningkatkan konsumsi, investasi, sekaligus ekspor.
“Tantangan kalau ingin mendekati nol persen maka konsumsi, investasi dan ekspor harus meningkat sangat tinggi,” katanya usai raker dengan Banggar DPR RI di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Sri Mulyani menuturkan ekonomi kuartal I tahun ini terkontraksi 5,32 persen karena disumbang oleh penurunan konsumsi yang mencapai 5,8 persen dan investasi mendekati 8 persen.
Menurutnya, indikator-indikator ekonomi pada Juli dan Agustus terpantau membaik dibandingkan April, Mei, dan Juni.
“Kita berharap kuartal III dari Juli, Agustus, dan September indikator-indikator pertumbuhan ekonominya akan lebih baik dibanding kuartal II,” tegasnya.
Ia mengatakan potensi resesi dapat terjadi pada kuartal III 2020 apabila aktivitas masyarakat belum normal kembali meskipun belanja pemerintah dapat diakselerasi dan investasi telah masuk zona positif.
“Kalau secara teknik kuartal III ini kita di zona negatif, maka resesi terjadi,” ujarnya.
Meski demikian, ia menjelaskan harapan tidak terjadi resesi pada kuartal III juga besar karena satu bulan terakhir terjadi perkembangan yang cukup baik.
“Akselerasi belanja pemerintah serta program pemulihan ekonomi terus dilaksanakan dan didorong sehingga konsumsi dan investasi bertahap pulih,” katanya.
Terlebih lagi, ia memastikan pemerintah akan mengakselerasi belanja pemerintah untuk terus memulihkan konsumsi dan investasi sehingga kuartal III juga berpeluang lebih baik dibanding kuartal II.
“Pemerintah berharap performance kuartal III membaik dan dijaga sampai kuartal IV,” tegasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn