PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan mengoptimalkan layanan charter dan kargo guna mengantisipasi turunnya jumlah penumpang dari segmen penerbangan berjadwal.
Berdasarkan penjelasan perusahaan terkait dampak pandemi virus corona dari laman Bursa Efek Indonesia pada Rabu (16/9/2020), pendapatan penumpang berkontribusi lebih dari 80 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia.
Dengan adanya penurunan trafik yang cukup siginifikan, perusahaan telah merancang sejumlah strategi untuk mengantisipasi turunnya permintaan dari penerbangan berjadwal.
Upaya ini dilakukan melalui inisiatif efisiensi serta optimalisasi lini bisnis charter dan kargo, salah satunya adalah dengan mengoptimalkan frekuensi dan kapasitas penerbangan baik penerbangan domestik maupun internasional.
Garuda Indonesia juga akan melakukan optimalisasi layanan kargo dan aktif mendukung upaya-upaya pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan virus corona melalui pengangkutan bantuan kemanusiaan, APD, obat-obatan, alat kesehatan.
Selain itu, perushaan juga meningkatkan layanan charter pesawat untuk evakuasi WNI yang berada di luar negeri. Mereka juga akan membantu proses pemulangan WNA untuk kembali ke negara masing-masing serta melayani charter untuk pengangkutan kargo.
“Kami juga akan menunda kedatangan pesawat di tahun 2020,” jelas manajemen perusahaan.
Selanjutnya, guna mendorong percepatan recovery, perusahaan juga terus mengupayakan dapat mendorong kepercayaan dan minat masyarakat untuk dapat kembali menggunakan transportasi udara.
Hal ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan penerbangan meliputi physical distancing dalam penerbangan, pelaksanaan pre-medical check bagi awak kabin, dan penggunaan alat pelindung bagi kru yang bertugas.
Selain itu, Garuda Indonesia juga melaksanakan disinfeksi armada, peniadaan bahan bacaan guna meminimalisir penularan virus corona, serta penggunaan material mono-use dalam penyajian makanan dalam pesawat.
“Disamping itu, Kami juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk mengkolaborasikan program dan inisiatif yang dapat mendorong geliat pariwisata, khususnya wisata domestik,” jelas manajemen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn