Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong pabrikan pesawat nasional PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk memproduksi pesawat N219 versi amfibi sejalan dengan rencana pemerintah mengembangkan lima seaport secara bertahap mulai tahun ini.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan pembangunan seaport perlu dioptimalkan untuk menunjang arus barang dan manusia yang sampai sekarang sangat minim transportasinya dibandingkan dengan luasnya perairan Indonesia.
Novie mengatakan pembangunan seaport yang dimulai pada 2020 secara bertahap akan dibarengi dengan menghidupkan kembali pesawat amfibi. Guna merealisasikannya, pihaknya kemungkinan besar akan berkoordinasi dengan PTDI usai menuntaskan sertifikasi untuk N219.
“Untuk N219 setelah prosesnya izinnya didapat siapa tahu kami bisa dorong memproduksi N219 versi amfibi. Tinggal eksekusinya seperti apa,” ujarnya, Kamis (17/9/2020).
Adapun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN berharap pesawat N219 lolos uji sertifikasi pada akhir tahun ini juga untuk selanjutnya memasuki tahap produksi massal tahun depan. Pesawat ringan yang dikembangkannya bersama PT Dirgantara Indonesia itu kini menunggu sertifikasi tipe dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
Tingkat komponen dalam negeri yang digunakan pada pembuatan pesawat itu sudah mencapai 40 persen. Selain itu, kedepannya juga akan ditingkatkan menjadi 60 persen, dan diupayakan semakin meningkat bersamaan dengan pengembangkan pesawat N219 versi amfibi.
Hal itu untuk mendukung program pemerintah untuk logistik, pariwisata, dan transportasi di pulau-pulau kecil, daerah danau, dan daerah perairan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn