Bisnis PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mulai membaik. Hal ini terlihat perbaikan nilai pembiayaan perseroan yang sempat tertekan akibat Covid-19.
Hingga Agustus 2020, PNM mencatatkan penyaluran pembiayaan Rp 12,55 triliun atau turun 7,69% secara year on year (yoy). Meski demikian, jumlah nasabah PNM meningkat 28,31% yoy menjadi Rp 6,62 juta orang dari program ULaMM dan Mekaar.
“Pertumbuhan membaik karena geliat ekonomi di bawah. Kami juga tetap hati-hati dan selalu mengingatkan nasabah agar tetap menjaga protokol kesehatan,” kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Dengan prinsip kehati-hatian dan menerapkan protokol kesehatan, ia berharap perusahaan tetap bisa menyalurkan pembiayaan kepada jutaan nasabah. Hal ini dibarengi pendampingan agar mereka tetap produktif selama pandemi.
Pada periode yang sama, total outstanding perseroan mencapai Rp 17,47 triliun dari program ULaMM dan Mekaar. Jumlah tersebut meningkat 14,52% dibandingkan realisasi Agustus 2019 yakni Rp 15,25 triliun.
Perusahaan juga sukses menjaga rasio kredit macet (NPF) di level 1,38%. Padahal NPL Agustus tahun lalu lebih tinggi yaitu sebesar 1,62%.
Sumber Kontan, edit koranbumn