Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dijamin bakal selesai pada 2021 mendatang. Meski sempat terseok-seok di awal, namun seiring dengan kepastian pendanaan dan kemajuan pembebasan lahan, proyek ini dipastikan tidak akan terlantar atau mangkrak.
“Pendanaan dan lahan menjadi garansi proyek ini akan selesai,” kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra saat berkunjung ke markas detikcom di Gedung Trans Media, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Terakhir, pada September 2018 lalu China Development Bank (CDB) telah mencairkan pinjaman untuk proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) termin II sebesar US$ 274,8 juta atau setara Rp 3,847 triliun. Sebelumnya pihak CDB telah memberikan pinjaman perdana sebesar US$ 170 juta pada akhir April lalu.
Pinjaman tersebut akhirnya dicairkan setelah pembebasan lahan sudah melebihi 52% seperti syarat yang diajukan. Chandra mengakui pada awal pembangunan, proyek ini terkesan tak menemui kepastian lantaran kendala lahan. Namun kini lahan sudah dibebaskan hingga 80%, sehingga proyek ini dijamin tak bakal mangkrak.
“Kami optimistis, kita dikasih waktu 3 tahun kontraktornya. Karena kenapa, kita yang kerja itu kerja pengalaman di China. CRCC (China Railway Construction Corporation) itu kan yang bikin rolling stock-nya di China, kemudian yang terbesar, kemudian sinyalnya,” tambah Chandra.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang sempat mengundang keraguan lantaran dalam waktu hampir tiga tahun sejak groundbreaking, proyek ini tak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Bahkan, proyek ini sempat dijadikan alat serang politikus Roy Suryo dengan menyebut proyek ini sebagai proyek bohongan.
Keraguan akan proyek ini kembali menguat setelah Malaysia baru-baru ini membatalkan proyek high-speed rail (HSR) yang awalnya menjadi kebanggaan rezim Najib Razak. Proyek kereta cepat yang menghubungkan Malaysia dengan Singapura itu tak jadi diteruskan lantaran menemui kesulitan pendanaan.
Kereta Cepat JKT-BDG Akan Ada PP ke Karawang
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bakal selesai pada tahun 2021 mendatang. Saat beroperasi, kereta akan melaju di atas jalur sepanjang 142,3 km dengan kecepatan 350 km/jam.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan, nantinya akan ada kereta yang khusus beroperasi untuk rute Halim-Karawang (pulang pergi). Ada 8 kereta yang disiapkan untuk mengakomodasi rute perjalanan tersebut.
“Jadi ada empat stasiun bukan berarti semua kereta berhenti di setiap stasiun. Jadi ada kereta yang namanya direct train dari Jakarta ke Walini nggak berhenti. Ada juga yang berhenti dibagi dua, jadi ada komuter Jakarta-Karawang,” katanya saat berkunjung ke markas detikcom di Gedung Trans Media, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Sementara untuk rute Jakarta-Bandung, akan ada 92 kereta yang dioperasikan. Dengan kecepatan 350 km/jam, jarak Jakarta-Bandung akan bisa ditempuh dalam waktu 36-44 menit.
Kapasitas angkut kereta diperkirakan sekitar 109.000 orang per hari. Setiap hari akan ada 100 kereta yang akan beroperasi.
Kereta sendiri akan beroperasi dari jam 05.00-22.00 WIB. Sedangkan waktu antar kereta atau headway mencapai 20 menit.