Emiten konstruksi pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) siap menggarap dua proyek preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera.
Direktur Operasional I Adhi Karya Suko Widigdo mengatakan, pihaknya telah mengantongi dua kontrak Jalintim Sumatera. Terakhir, Adhi Karya dan PT Brantas Abipraya mendapatkan proyek preservasi Jalintim di Sumatera Selatan.
“Proyek Jalintim di Sumsel sudah dimenangkan. Sebagai tindak lanjutnya, kami membentuk perusahaan patungan bernama PT Jalintim Adhi Abipraya (JAA),” ujarnya saat dihubungi pada Jumat (25/9/2020).
Dengan demikian Adhi Karya menyetor Rp15 miliar sedangkan Brantas Rp10 miliar.
Adapun berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Sumatera Selatan membentang sepanjang 29,87 kilometer dan 14 jembatan.
Ruas jalan yang ditangani meliputi Jalan Srijaya Raya (6,3 kilometer), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 kilometer), Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 kilometer), Jalan Soekarno – Hatta (8,32 kilometer), Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 kilometer) dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 kilometer). Ruas Jalintim ini juga dilengkapi dua buah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).
Proyek tersebut memiliki masa konsesi 15 tahun yang terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan. Estimasi biaya investasi proyek ini adalah sebesar Rp 916,4 miliar.
Sebelumnya, Adhi Karya dan Brantas juga telah memenangkan proyek preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera di Riau sepanjang 43 kilometer Nilai investasi proyek mencapai Rp654,8 miliar.
Panjang jalan yang perlu diperbaiki dan dirawat membentang terbagi menjadi tiga seksi. Seksi pertama mencakup Simpang Kayu Ara – Batas Kabupaten Pelalawan (3,6 kilometer). Seksi kedua Batas Pelalawan – Sikijang Mati (9,10 kilometer). Seksi ketiga Sikijang Mati – Simpang Lago.
Sumber Bisnis, edit koranbumn