PTKereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan membuat ekosistem transportasi. Dengan begitu, layanan antarmoda akan saling terhubung.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memastikan dengan ekosistem transportasimaka penumpang bisa mendapatkan layanan end to end.
Didiek menegaskan, kereta api hanya salah satu moda transportasi. KAI ingin membangun ekosistem dengan kolaborasi bersama moda transportasi yang lain.
“Aplikasi KAI Access itu kita akan gabungkan dengan moda-moda transportasi lain. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada penumpanh kita membangun first mile and last mile dengan berkolaborasi,” ungkap Didiek dalam acara HUT ke-75 KAI secara virtual, Senin (28/9).
Didiek menyatakan saat ini, KAI baru bekerja sama dengan Bluebird. Saat penumpang sampai di tujuan, mereka dapat memakai KAI Access memesan taksi.
“Ke depannya kita akan gabungkan dengan ojek daring dan moda transportasi lain,” ucap Didiek.
Untuk itu, Didiek menegaskan akan melakukan penyesuaian informasi dan teknologi pada aplikasi KAI Access. Dengan begitu sistem yang dimiliki KAI dapat terintegrasi dengan moda transportasi dan pembayaran lain.
Sebelumnya, Didiek juga sudah menyatakan, integrasi layanan pada aplikasi KAI Access dan layanan Rail Express ini sebagai upaya KAI untuk membentuk suatu ekosistem transportasi secara menyeluruh.
Sebagai tahap awal, jangkauan dari kolaborasi layanan KAI dengan Blue Bird akan diimplementasikan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
“Nantinya akan kami terapkan di seluruh kota dari layanan operasional KAI dan Blue Bird.
Khususnya untuk melakukan perjalanan dari lokasi penjemputan awal menuju ke stasiun keberangkatan. Multi-channel booking Bluebird di KAI Access mencakup wilayah Jakarta (Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen), Bandung (Stasiun Bandung), Semarang (Stasiun Semarang Tawang), dan Surabaya (Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Surabaya Gubeng).
“Dengan peningkatan integrasi antarmoda di stasiun, kami harapkan dapat semakin meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ungkap Didiek.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni Purnomo mengatakan, saat ini Blue Bird juga mengedepankan integrasi layanan antarmoda. Khususnya sesama layanan transportasi publik.
Blue Bird melihat kerja sama ini merupakan sinergi sangat baik antara BUMN dan perusahaan swasta Indonesia. “Sinergi ini menghadirkan jaringan antar moda yang saling terintegrasi guna turut serta memajukan industri transportasi Tanah Air,” kata Noni.
Sumber Republika, edit koranbumn