PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) optimistis jatah Kredit Usah Rakyat (KUR) perseroan tahun ini sebesar Rp 30 triliun bisa tersalurkan seluruh. Pasalnya, permintaan KUR sejak Juni telah mengalami peningkatan cukup tinggi.
Sepanjang Januari-Agustus 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 11,58 triliun. Itu setara dengan 38,6% dari kuota KUR yang diterima perseroan. Sebanyak Rp 7,08 triliun disalurkan ke sektor produksi atau 61,14%.
Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan penyaluran KUR telah meningkat signifikan pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama dilonggarkan.
“Selama Juni-Agustus, penyalurannya meningkat 57% dibanding Maret-Mei. Bank Mandiri tetap optimistis akan dapat mencapai target KUR yang ditugaskan oleh pemerintah,” katanya
Salah satu strategi Bank Mandiri dalam mendorong percepatan penyaluran KUR adalah dengan memanfaatkan platform digital Mandiri Pintar. Mandiri Pintar adalah sebuah aplikasi kredit berbasis smartphone (android).
Rully bilang, aplikasi tersebut merupakan terobosan Bank Mandiri dalam hal digitalisasi pengajuan kredit mikro produktif sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabahnya sekaligus menggairahkan bisnis segmen UMKM.
Dengan Mandiri Pintar, Bank Mandiri membekali tenaga pemasar mikro atau yang biasa disebut Mikro Kredit Sales (MKS) untuk dapat langsung memproses pengajuan kredit melalui smartphone (Android) kepada nasabah dalam waktu yang lebih cepat.
Jika sebelumnya pengajuan kredit memerlukan waktu 2-3 hari. Dengan menggunakan aplikasi Mandiri Pintar, maka keputusan kredit dapat diperoleh dengan waktu sekitar 15 menit setelah MKS mengajukan data debitur melalui Mandiri Pintar.
Selain itu, Bank MAndiri juga melakukan kerja samaĀ channelingĀ penyaluran KUR dengan platform online seperti Gojek. Rully mengatakan, skema kerja sama channeling itu dibuat dalam prinsip saling menguntungkan dengan tetap memperhatikan best practice dan ketentuan regulator.
Sumber KOntan, edit koranbumn