Damri melakukan uji coba operasional bus difabel di Mataram, Nusa Tenggara Barat sejak Jumat (2/10). Untuk tahap awal, penumpang tidak dikenakan tarif.
Direktur Utama Damri Setia N Milatia Moemin mendukung Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menjadi operator bus ramah lansia, difabel, dan lingkungan untuk rute layanan dalam kota. “Tarif layanan untuk rute tahap awal Kota Mataram gratis,” kata Setia dalam pernyataan tertulisnya, Senin (5/10).
Dia menjelaskan, bus tersebut berkapasitas 30 kursi dengan 10 kursi khusus pengguna kursi roda. Bus difabel Damri Mataram merupakan yang pertama di NTB dan kedua di Indonesia.
“Rute bus tersebut melewati beberapa sekolah luar biasa dan sekolah umum sehingga menunjang kemandirian sahabat difabel seperti bekerja, sekolah, dan aktivitas lainnya,” ungkap Setia.
Setia mengatakan, bus ramah tersebut dilakukan karena melihat adanya kebutuhan aksesibilitas transportasi sahabat difabel yang berada di Mataram. Selain itu, upaya tersebut sejalan dengan program unggulan NTB terkoneksi yang bertujuan untuk mewujudkan NTB Gemilang.
Selain juga memenuhi kewajiban pemerintah pusat maupun daerah dalam pemenuhan kebutuhan layanan transportasi untuk masyarakat difabel. Hal itu sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 98 Tahun 2017 tentang Penyediaan Aksesibilitas pada Pelayanan Jasa Transportasi Publik Bagi Pengguna Jasa Berkebutuhan Khusus.
“Bus difabel NTB Gemilang Damri Mataram merupakan bagian kelanjutan dari komitmen Damri untuk menghadirkan inovasi agar seluruh masyarakat. Agar masyarakat dapat menikmati mobilitas yang nyaman dan aman dengan transportasi bus,” ungkap Setia.
Kenerangkatan bus tersebut dari pul Damri Sweta Mataram yakni pukul 06.30 WITA dengan waktu tiba di Sekolah Luar Biasa Selagalas pukul 08.00 WITA. Sedangkan untuk rute sebaliknya dari Sekolah Luar Biasa Selagalas yakni pukul 12.00 WITA dengan waktu tiba di pul DAMRI Sweta Mataram pukul 14.00 WITA.
Sumber Republika, edit koranbumn