Volume angkutan kargo Bandar Udara Kualanamu International Airport (KNIA) pada Agustus 2020 tercatat mengalami penurunan muat sebesar minus 6,1 persen atau 3,96 ton dibandingkan bulan Juli.
Volume muat pada bulan September mengalami penurunan lagi sebesar minus 8,7 persen atau 3,61 ton dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Fajri Ramdhani Plt. Manager branch communication & legal PT. Angkasa Pura II, penurunan daya muat ini disebabkan kenaikan penumpang pesawat udara dan optimalnya pemakaian bagasi pesawat.
“Penurunan kargo pada Agustus dan September disebabkan oleh kenaikan penumpang dan sejalan dengan kenaikan penggunaan bagasi pesawat, sehingga mengurangi kapasitas kargo,” ungkap Fajri, Senin (12/10/2020).
Total volume muat kargo di KNIA mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada bulan Juni dan Juli. Bulan juni sebesar 3,45 tonatau naik sebesar 28,2 persen dibandingkan Mei. Sementara itu, total muatan pada bulan Juli sebesar 4,21 ton. Naik 22,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Menurut Fajri, penurunan tersebut bukan masalah karena secara keseluruhan, pergerakan kargo seluruh bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura 2 mengalami peningkatan di kuartal III 2020.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan angkutan kargo di bandara-bandara PT Angkasa Pura II (Persero) cukup bergairah sepanjang Kuartal III/2020. Sepanjang Juli 2020, volume angkutan kargo secara kumulatif di 19 bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura II tercatat berjumlah 49.070 ton atau naik sekitar 14 persen dibandingkan dengan Juni 2020.
Pada Agustus 2020, volume angkutan kargo stabil di angka sekitar 49.000 ton. Tren peningkatan volume kargo berlanjut pada September 2020 yang membukukan 53.900 ton atau meningkat sekitar 10 persen dibandingkan dengan Agustus 2020 .
“Secara kumulatif sepanjang Kuartal III 2020, volume angkutan kargo 19 bandara PT Angkasa Pura II tercatat sekitar 151.970 ton,” jelas Muhammad, Minggu (11/10/2020).
Dirinya memperkirakan volume angkutan kargo di seluruh bandara PT Angkasa Pura II dapat mencapai 167.160 hingga 174.760 ton pada Desember 2020.
Sumber Bisnis, edit koranbumn