Sejalan dengan upaya Pemerintah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis energi ramah lingkungan atau dikenal dengan Green Economic Zone, PT Pertamina (Persero) melalui Sub-holding Power & New Renewable Energy (PNRE) berhasil membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berkapasitas 2.4 MW di KEK Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara.
Keberadaan PLTBg tersebut merupakan salah satu upaya Pertamina Sub-holding PNRE untuk berkontribusi terhadap bauran energi nasional. Pengembangan biogas itu merupakan hasil kerja sama dengan skema Bangun Guna Serah antara PNRE dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) dalam rangka sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Sebagai BUMN, PNRE mengoptimalkan kesempatan bersinergi dengan PTPN III dalam mendukung visi dan misi Pemerintah meningkatkan bauran energi nasional,” ujar Heru Setiawan, Chief Executive Officer PNRE, pada Senin, 12 Oktober 2020.
Sejak beroperasi pada 14 Januari 2020 hingga saat ini, PLTBg Sei Mangkei sudah menghasilkan listrik sebesar 6.923.140 kWh. Dengan listrik sebesar itu, PLTBg dapat mengaliri listrik untuk kebutuhan para pengguna KEK yang dikelola oleh PTPN III, seperti Unilever, dan lainnya.
Kehadiran PLTBg Pertamina Sub-holding PNRE juga sangat diminati, mengingat beberapa calon mitra sudah mulai beranjak dan fokus pada Green Certificate yang mewajibkan penggunaan sumber listrik dari energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan.
Bak gayung bersambut, PTPN III menyambut antusias momen tersebut melalui kerja sama dengan PNRE dalam pengembangan PLTBg di wilayah lain.
Selain di KEK Sei Mangkei, PLTBg PNRE juga hadir di PLTBg Kwala Sawit berkapasitas 1 MW dan Pagar Merbau berkapasitas 1 MW di atas lahan milik PTPN II yang terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan telah beroperasi sejak akhir tahun lalu.
Selain melakukan pengembangan bisnis PLTBg bersama PTPN Group, PNRE juga mulai bersiap dengan skema bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah, termasuk di KEK Sei Mangkei yang saat ini sudah dalam tahap konstruksi dengan kapasitas sebesar 2 MWp.
“Demi mempersiapkan diri menghadapi new market demand yakni kebutuhan akan energi ramah lingkungan, PNRE terus meningkatkan perannya tidak hanya melalui PLTBg, tetapi juga melalui kehadiran PLTS dan teknologi energi ramah lingkungan lainnya,” tutup Heru. *