PT Industri Kereta Api (INKA) mengirimkan rangkaian terakhir gerbong kereta (trainset) untuk proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek pada akhir April 2021.
Senior manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT Inka Bambang Ramadhiarto mengatakan saat ini telah memproduksi dan melakukan pengiriman sebanyak 7 trainset bagi kontrak proyek LRT Jabodebek. Secara total untuk proyek ini, Inka akan memproduksi 31 trainset yang terdiri dari 6 kereta. Alhasil, kekurangannya sebanyak 24 trainset akan dikirim hingga paling lambat April 2021.
“Untuk proyek LRT, Kami masih kurang sebanyak 24 trainset. Trainset terakhir [ke-31] dikirim ke Jabodebek target akhir April 2021,” jelasnya .
Saat ini Inka tengah berekspansi ke Kongo dan hal ini akan menambah supply record ke pasar luar negeri setelah 250 Kereta Bangladesh kemarin dikirim awal Oktober 2020. Proyek lain yang sedang dikerjakan PT Inka (Persero) yakni 3 Lokomotif dan 15 Kereta Commuter ke Filipina senilai Rp363 miliar dan 31 Trainset LRT untuk PT KAI (Persero) senilai Rp3,9 triliun.
Selama ini Inka tetap melanjutkan kontrak penjualan kereta penumpang dan lokomotif ke Bangladesh dan Filipina senilai total Rp3,5 triliun tetapi masih menunda pengirimannya selama pandemi. Kontrak penjualan yang sudah ditandatangani tidak ada pembatalan, hanya saja memang terdapat penundaan pengiriman.
Penundaan terjadi untuk kontrak kereta penumpang dan lokomotif Filipina, dan kereta penumpang Bangladesh. Namun, dia menekankan pengiriman yang tertunda bukan berarti pengerjaannya ikut berhenti.
Setelah itu Inka juga sedang mengejar proyek kontrak ke Zambia, KRL KCI, Srilanka. Sementara untuk kontrak dalam negeri, dia menyebutkan belum ada kontrak pengadaan kereta baru kepada PT Kereta Api Indonesia.
Sumber Bisnis, edit koranbumn