Meski penanganan Pandemi Covid-19 masih berlangsung dan belum mereda seluruhnya namun, aktivitas masyarakat hingga industri kian menunjukan geliatnya walau belum kembali seperti sebelumnya. Adanya pelonggaran kegiatan usaha memberikan ruang bagi masyarakat untuk kembali beraktivitas, termasuk pabrikan industri pun juga kembali menjalankan roda bisnisnya.
Meningkatnya aktivitas bisnis turut terlihat dari aktivitas ekspor dan impor Indonesia yang kian menunjukan peningkatan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020 dikatakan bahwa nlai ekspor Indonesia mencapai US$14,01 miliar atau meningkat 6,97% dibandingkan ekspor Agustus 2020. Diantara komponen/golongan barang ekspor yang mengalami peningkatan di bulan September 2020 ialah golongan kendaraan dan bagiannya yang nilainya naik 7,07% dari US$499,60 juta di bulan Agustus 2020 menjadi US$640,80 juta di bulan September 2020.
Peningkatan tersebut sejalan dengan data yang diperoleh dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dimana di bulan September 2020, Indonesia berhasil Kembali mencatatkan CBU ekspor di atas angka 20 ribu, atau lebih tepatnya sebesar 20.923 unit CBU yang diekspor atau naik 47,41% dibandingkan pengiriman CBU ekspor di bulan Agustus sebanyak 14.194 unit. Pencapaian angka 20 ribu tersebut, meski belum sebanyak di kuartal pertama 2020 maupun di bulan yang sama di tahun sebelumnya namun, patut diapresiasi jika melihat pergerakan statistik ekspor CBU di tahun ini yang sempat anjlok di bulan Mei 2020 dan Juni 2020 dimana saat itu masing-masing hanya tercatat 6.750 unit dan 8.753 unit.
Begitupun dengan catatan penanganan bongkar muat ekspor impor kendaraan CBU di Terminal IPCC. Di bulan September 2020, jumlah kendaraan CBU ekspor yang melewati Terminal Internasional IPCC tercatat sebanyak 20.842 unit.
Jumlah ini meningkat 50,55% bila dibandingkan bulan Agustus 2020 yang tercatat 13.844 unit. Meski secara akumulasi di tahun ini hingga September 2020, jumlah kendaraan CBU ekpor yang melewati IPCC masih lebih rendah jika dibandingkan tahun sebelumnya namun, patut disyukuri dan diapresiasi adanya peningkatan per bulannya di tahun ini.
Tercatat akumulasi Januari hingga September 2019, kendaraan CBU ekspor sebanyak 233.574 unit dan di 2020 secara akumulasi periode yang sama ialah sebanyak 154.506 unit atau lebih rendah 33,85%. Sementara itu, pencapaian di bulan September 2020 berhasil melampaui pencapaian di bulan Januari 2020 sebanyak 19.871 unit.
Artinya, secara statistik dan operasional di Terminal Internasional IPCC mulai menunjukan perbaikan dan peningkatan jumlah unit CBU ekspor yang ditangani pasca terhantam imbas Pandemi Covid-19 yang membuat jumlah unit CBU ekspor anjlok seperti yang terjadi pada bulan Mei 2020 dan Juni 2020 dimana masing-masing hanya tercatat 6.691 unit dan 8.601 unit.
Persentase kendaraan CBU ekspor yang ditangani oleh IPCC bila dibandingkan dengan data CBU ekspor yang dirilis oleh GAIKINDO, terdata bahwa sebanyak 99,52% dari unit CBU ekspor telah terlayani dengan baik di Terminal IPCC.
Hal ini menunjukan bahwa pelayanan bongkar muat ekspor unit CBU di Terminal IPCC memiliki standardisasi internasional dengan mengedepankan excellent operational.
Dukungan dari para pabrikan otomotif yang telah memberikan kepercayaan kepada IPCC untuk melakukan bongkar muat CBU ekspor tentunya akan berimbas pada perbaikan dan peningkatan layanan dan kinerja operasional maupun keuangan IPCC.\
Sumber IPCC, edit koranbumn