PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) mendukung program pemerintah dalam mewujudkan masyarakat digital, salah satunya adalah dengan penerapan transaksi nontunai (cashless) di destinasi kelolaannya. Hal ini dilakukan PT TWC dengan menggandeng Bank Indonesia untuk mensosialisasikan penggunaan transaksi elektronik ke para pelaku wisata di lingkungan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur.
Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho menyampaikan bahwa program nontunai ini merupakan suatu keniscayaan untuk mengikuti perkembangan jaman. PT TWC sudah memulainya sejak 2019 lalu. Program ini diharap bisa menjadi standar bagi destinasi wsata di Joglosemar.
“Metode bayar melalui teknologi digital ini sudah banyak bermunculan serta didukung oleh perkembangan infrastruktur pendukungnya. Sistem pembayaran cashless ini kedepannya akan kita diterapkan di kawasan wisata Joglosemar dan kemudian dapat dikembangkan secara luas. Harapannya sistem ini dapat menjadi standar bagi seluruh destinasi yang ada di Indonesia.” Terangnya saat menerima kunjungan rombongan Bank Indonesia di TWC Borobudur, Rabu (21/10/2020).
Berkembangnya penggunaan sistem pembayaran nontunai dinilai wajar mengingat kelebihan yang ditawarkan sistem tersebut. Sistem pembayaran nontunai dinilai lebih aman dibanding penggunaan uang fisik. Selain itu, melakukan pembayaran nontunai di masa pandemi ini dinilai lebih aman dan mengurangi resiko penyebaran Covid-19.
Ketua Tim Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Semarang Dwiyanto Cahyo Sumirat menyampaikan apresiasinya kepada pihak PT TWC yang telah memiliki protokol kesehatan sangat baik untuk kembali membuka kawasan wisata di masa pandemik ini.
“Kita juga sudah melihat sarana-sarana pembayaran nontunai yang telah diterapkan di Kawasan TWC Borobudur. Hal ini menjadi poin lebih bagi pengelola, sehingga pengunjung tidak perlu takut karena protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik. Metode pembayaran non-tunai juga sudah berkembang serta didukung oleh infrastruktur yang memadai.” Ujarnya.