PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melalui program BRIncubator Go Global 2020 telah melakukan seleksi kepada ratusan UMKM yang akan mendapatkan pelatihan dan bimbingan sehingga memiliki kemampuan bersaing di pasar internasional.
Program ini merupakan kolaborasi BRI dengan Kementerian Riset dan Teknologi RI, Kementerian Koperasi dan UMKM RI, dan UCoach untuk mengembangkan UMKM agar siap bertransformasi di era revolusi industri 4.0. Dalam puncak acara Graduation BRIncubator Go Global 2020 yang diselenggarakan di Jakarta (27/10/2020) tersebut hadir Menristek RI Bambang Brodjonegoro, Menkop dan UKM RI Teten Masduki, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dan Direktur Bisnis Kecil, Ritel dan Menengah BRI Priyastomo.
Proses seleksi dan penjurian berlangsung sejak September lalu dengan melibatkan total 289 pelaku UMKM binaan BRI. Setelah dilakukan seleksi ketat, pada puncak rangkaian program BRIncubator Go Global 2020 telah terpilih 10 UMKM dari 25 UMKM finalis.
Catur menjelaskan perlu adanya program intensif sebagai akselerasi bisnis UMKM yang dapat mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda binaan BRI yang memiliki daya saing lokal hingga mancanegara.
“Oleh karenanya BRI juga akan terus konsisten untuk mengembangkan UMKM di Indonesia dengan melakukan berbagai program pemberdayaan dan pendampingan kepada UMKM dalam perannya sebagai Agent of Development,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Rabu (28/10/2020).
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari yang turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan penentuan UMKM unggulan finalis BRIncubator Go Global dilakukan secara profesional oleh 17 juri dan mentor.
“Meski sudah memilih 10 terbaik, kami menilai seluruh UMKM yang ikut program ini telah siap bertransformasi dalam menjalankan bisnisnya. Mereka kini sudah siap masuk pasar global dan bekerja sama langsung dengan industri-industri besar,” ujarnya.
BRIncubator Go Global adalah program pelatihan dan bimbingan terhadap UMKM agar siap masuk dalam rantai pasok pasar nasional dan internasional. Program ini berisi kegiatan inkubasi, pendampingan (coaching, mentoring), dan kanalisasi distribusi produk UMKM.
Dalam program ini, BRI telah membina UMKM terpilih yang bergerak di sektor kuliner, fashion, dan kerajinan. Pemilihan puluhan UMKM ini dilakukan atas indikator sikap, kematangan pelaku usaha untuk dibina dan dikembangkan, serta seberapa besar UMKM terkait siap melakukan digitalisasi dan adopsi teknologi dalam usahanya.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif BRI agar para UMKM bisa naik kelas, faham soal digitalisasi dan dapat langsung masuk ke pasar global. Hal ini sejalan dengan semangat BRI untuk melayani masyarakat sebanyak mungkin melalui go smaller, go faster, go cheaper dan nasabah UMKM-nya dapat go global. Pelatihan terhadap puluhan UMKM ini berjalan selama 2 bulan di bawah bimbingan dan pendampingan dari 17 mentor ternama.
“Dalam acara graduation ini kami turut menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. Panen Lestari Indonesia selaku pemilik gerai SOGO Department Store, Alun-Alun Indonesia, Seibu, Galeries Lafayette dan PT. Ucoach Djivasrana Grahasada sebagai salah satu cara untuk mendorong UMKM naik kelas dan membantu pemasaran produk UMKM. Selain melalui SOGO Group nantinya produk-produk UMKM BRI yang sudah melalui tahapan inkubasi juga akan diberikan bantuan akses pemasaran ke berbagai perusahaan besar antara lain Sosro, Mayora, Kapal Api bahkan sampai keluar negeri,” lanjutnya.
Menurut Supari, pelatihan dan pendampingan UMKM agar bisa bertransformasi dalam menjalankan usaha merupakan hal penting yang harus terus dilakukan. Adaptasi ini wajib dilakukan karena perkembangan teknologi dan dunia digital semakin cepat terjadi. Apalagi, pandemi Covid-19 membuat seluruh kegiatan saat ini akhirnya dilakukan melalui perantara teknologi digital.
Pelaku UMKM dinilai harus memiliki keterampilan dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produksi, memperluas pasar, hingga berinovasi dalam membuat suatu produk.
“Pelaku UMKM harus lebih berpikiran terbuka, inovatif, agile dan memperluas kolaborasi. BRI akan terus membantu pelaku usaha mikro dan kecil agar bisa melakukan hal-hal tersebut,” ujarnya.
Selama mengikuti program BRIncubator Go Global, peserta UMKM binaan BRI mendapatkan pelatihan dan pendampingan usaha secara online dan offline selama hampir 2 bulan serta konsultasi secara langsung di lokasi usaha UMKM oleh mentor Ucoach.
Finalis UMKM binaan yang mengikuti BRIncubator Go Global tahun ini terdiri dari pelaku usaha kerajinan, kuliner dan fesyen. Bimbingan dan penilaian terhadap mereka dilakukan langsung 14 juri dan mentor yakni; Ricky Afrianto (Global Marketing Head/Director at Mayora Group), Arnolda Ratnawati (Marketing Director Sogo Group Department Store Indonesia), Arif Rahman Hakim (Deputi Menteri Bidang SDM, Kemenkop UKM RI), Danang Rizki Ginanjar (Stafsus Menristek), Frankie Ridzal (Director of Indadi Utama, Sdn. Bhd), Frans Budi Pranata, Phd (The CFO 2013, 2015, Ex CFO Zalora Group) dan Gendro Salim (Founder & CEO Master Business Coach PT UCoach).
Selain itu, Margetty Herwin (Founder Smart Business Coaching Firm), Juanda Rovelim (CEO Kavlink Solusi Digital), Niko Julius (Founder Nikojulius.com), Viktor Aritonang (Business Idea Conceptor, Founder BisnisYuk), Jonathan Setiaji (Marketplace Operation and BusDev at JD.ID), Suwandi Chow (Independent E-Learning Profesional) dan Ardi Sudarto (CEO PT Indo Lotte Makmur), Rachmad Poetranto (Agricultural Specialist KBRI USA), Suliyanti Sunaryo (Direktur Ozimex International Pty Ltd/Eastern Cross Trading Co), Hendra Suwardi (Brand Experience).
Adapun 10 finalis BRIncubator Go Global yang terpilih dan mendapat sertifikat serta penghargaan secara langsung oleh Menteri adalah; Swarga flower tea and co. milik Niti Rochimah (kuliner), UD Safir milik Sayuk Wibawati (kuliner), Balibel milik Ida Ayu Puspa (kuliner), CV Tri Utama Jaya milik Erwin Irawan (kuliner), Rafins Snack milik Muhammad Ravie Cahya (kuliner), Garvis Leather milik Asep Mauludin (kerajinan), Bali Ayu milik Komang Yatik (kerajinan), CV Sahabat Alam Handycraft milik Ieko Damayanti (kerajinan) dan CV Dona Doni milik Misriwati Agustina (kerajinan), serta Zemsilver milik Abdul Ershad Salam (kerajinan).
“BRI akan terus melanjutkan pembinaan dan penyaluran dukungan bagi UMKM di Indonesia, agar lebih berdaya saing dan bisa naik kelas. Pembentukan kemitraan juga terus kami dorong, agar ke depannya lebih banyak lagi produk-produk UMKM yang bisa terserap dan digunakan pelaku industri besar skala nasional maupun internasional,” pungkas Supari.
Sumber Bisnis, edit koranbumn