Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang nyata terhadap dunia perekonomian, termaksud di Indonesia. Sektor pariwisata pun terkena imbasnya. Karantina wilayah, pembatasan kerumunan untuk mencegah penyebaran virus menjadikan dunia pariwisata terpuruk.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku perusahaan BUMN pengelola kawasan cagar budaya warisan dunia pun terkena imbas pandemi ini. Sempat menutup operasional kawasan TWC, kini kinerja perusahaan kembali optimal walau tetap dilakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan.
“Alhamdulillah walau kita terkena imbas pandemi, tapi kita bisa survive hingga saat ini. Program-program pengembangan infrastruktur yang kita jalankan juga masih terus berjalan seperti Hotel Manohara Yogyakarta. Kendala ini telah kita antisipasi dengan baik sehingga kita masih terus berjalan.” Terang Direktur Teknik dan Infrastruktur PT TWC Mardijono Nugroho saat menemui rombongan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di Kantor Pusat PT TWC, Rabu (4/11/2020).
Dalam kunjungannya ke PT TWC, Kepala Bidang Riset & Inovasi Agro, Farmasi dan Pariwisata Leni Rosylin mengatakan bahwa kedatangan timnya untuk melakukan peninjauan kondisi BUMN terutama sektor pariwisata yang terkena dampak pandemi. Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Perekonomian sangat peduli dengan kondisi perusahaan yang terkena dampak akibat pandemi.
“Kita saat ini ada program Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai salah satu program dari Komite Penanganan Covid-19. Kami ditunjuk untuk melakukan tugas pemulihan ekonomi yang terdampak dari berbagai sektor, salah satunya sektor pariwisata. Maka dari itu, kami minta informasi agar kami bisa melakukan koordinasi pada program pemulihan ini.” Terang Leni.