Belanja pemerintah menjadi penopang dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga. Pandemi virus corona (Covid-19) dinilai menjadi faktor lesunya ekonomi Indonesia.
Meski belum pulih ke angka positif, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 menunjukkan pemulihan.
Sebelumnya pada kuartal kedua tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32%. Sementara pada kuartal keempat ekonomi Indonesia tumbuh minus 3,49%.
“Belanja pemerintah pada kuartal III 2020 tumbuh 9,76% dan memberi kontribusi senilai 9,69% terhadap output perekonomian,” ujar Koordinator Staff Khusus Presiden Anak Agung Gede Ngurah Ari Diwpayana dalam keterangan resmi, Kamis (5/11).
Sementara itu komponen lain pendorong ekonomi masih dalam kondisi terkontraksi. Konsumsi rumah tangga tercatat masih pada posisi minus 4,04% pada kuartal ketiga.
Investasi juga dinilai masih terpuruk dengan angka minus 6,48%. Tidak jauh berbeda angka pertumbuhan ekspor juga masih minus 10,82% sedangkan untuk impor minus 21,86%.
“Pada kuartal keempat, sisa anggaran akan terus disalurkan untuk menstimulasi perekonomian,” terang Ari.
Ia optimis bahwa pemulihan ekonomi Indonesia telah berada di jalur yang tepat. Sektor-sektor pun telah menunjukkan pergerakan positif tercermin dari indeks keyakinan konsumen dan indeks manufaktur yang kian membaik.
Sumber Kontan, edit koranbumn