PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mampu membukukan laba bersih Rp 1,54 triliun hingga kuartal ketiga kemarin. Angka ini naik 19,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,29 triliun.
SMGR sejatinya mencatat penurunan pendapatan sekitar 8,9% secara tahunan menjadi Rp 25,63 triliun. Namun, emiten pelat merah ini melakukan sejumlah efisiensi seperti pengelolaan bahan baku dengan optimalisasi komposisi bahan baku dan bahan penolong.
Corporate Secretary SMGR Vita Mahreyni mengatakan, SMGR juga melakukan efisiensi berupa integrasi pemasaran, distribusi dan fungsi pengadaan, serta memanfaatkan limbah industri sebagai alternatif sumber bahan baku.
Dengan efisiensi tersebut, SMGR mencatat beban pokok Rp 17,39 triliun, turun turun 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 19,64 triliun. “Refinancing yang sebelumnya dilakukan juga turut mengurangi beban bunga,” ujar Vita, Rabu (4/11).
Asal tahu saja, beban keuangan SMGR tercatat Rp 1,76 triliun hingga kuartal ketiga kemarin. Nilai ini menyusut 26,1% dibanding sembilan bulan 2019, Rp 2,38 triliun.
Sejalan dengan penurunan tersebut, laba sebelum pajak SMGR mencatat kenaikan 28,58% secara tahunan menjadi Rp 2,31 triliun. Kenaikan ini yang turut membuat laba bersih terkerek hingga menaikkan laba bersih per saham atawa earning per share (EPS) SMGR.
EPS SMGR hingga kuartal ketiga kemarin sebesar Rp 260 per saham. Sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya, EPS sebesar Rp 218 per saham.
Sumber Kontan, edit koranbumn