Proyek gasifikasi yang dimotori oleh PT Bukit Asam akan mulai masuk pada semester pertama tahun depan. Sekretaris Perusahaan PTBA, Apollonius Andwie C mengatakan pembangunan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME akan mendatangkan investasi sebesar 2,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 32 triliun ke Indonesia sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Apollo menjelaskan persiapan konstruksi proyek Coal to DME ini akan dimulai pada awal tahun 2021 dan ditargetkan pabrik beroperasi pada kuartal II 2024. Pembangunan pabrik akan memanfaatkan cadangan batu bara kalori rendah PTBA yang berpotensi tidak dapat dijual sebanyak 180 juta ton selama 30 tahun.
“Komitmen PTBA tercermin dari keseriusan pengembangan hilirisasi batu bara dengan rencana pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi DME yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan,” ujar Apollo, Rabu (11/11).
Ia menjelaskan pabrik gasifikasi batu bara akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun untuk diproses menjadi 1,4 juta ton DME. Produk ini mampu membantu mengurangi impor LPG sebanyak lebih dari 1 juta ton per tahun.
“Pengurangan impor LPG tersebut dapat menghemat cadangan devisa negara sebesar Rp 8,7 triliun per tahun atau Rp 261 triliun selama 30 tahun,” ujar Apollo.
Sumber Republika, edit koranbumn