PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan kinerja negatif pada kuartal III 2020. Laba bersih konsolidasi bank pelat merah ini mengalami penurunan sebesar 43,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Berdasarkan laporan keuangan yang terbitkan BRI, Rabu (11/11), perseroan hanya membukukan laba bersih konsolidasi Rp 14,11 triliun, turun dari Rp 24,78 triliun pada September 2019.
Penurunan ini sejalan dengan penurunan net interest income atau pendapatan bunga bersih 6,2% dari Rp 69,86 triliun menjadi Rp 57,08 triliun. Beban pencadangannya juga mengalami kenaikan 22,5% dari Rp 15,1 triliun menjadi Rp 18,5 triliun. Beban lain-lain naik dari Rp 13,7 triliun menjadi Rp 16,7 triliun.
Sementara pendapatan berbasis fee/ komisi dan administrasi mengalami kenaikan 16,4% YoY dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 11,3 triliun.
Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi tercatat Rp 934,12 triliun atau mengalami pertumbuhan 3,5% dibandingkan Desember 2019 sebesar Rp 902,4 triliun dan tumbuh 3,4% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 903,14 triliun.
Sementara Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,7% secara year toda date (ytd) menjadi Rp 1.131,9 triliun dari Rp1.021,1 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn