Rencana konsolidasi BUMN industri pangan melalui pembentukan Holding BUMN Pangan diyakini meningkatkan kinerja di industri perikanan.
BUMN Holding Pangan akan menggabungkan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dengan PT Perikanan Nusantara beserta BUMN lain yang bergerak di sektor pangan.
Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhamad Yusuf mengatakan penggabungan tersebut akan membuat kedua perusahaan pelat merah ini semakin lincah sehingga seluruh hasil tangkapan nelayan dapat terserap dengan baik.
Selanjutnya, serapan ikan dapat dikirim ke Jakarta dan kota lain sehingga ketersediaan ikan di pasar melimpah. Hal ini memiliki efek ganda yaitu harga ikan di pasar menjadi murah dan kemampuan masyarakat membeli ikan melonjak.
“Oleh sebab itu, konsumsi ikan nasional menjadi meningkat. Apalagi kampanye Gemar Makan Ikan kembali digaungkan. Budaya makan ikan akan terdongkrak,” katanya, dilansir dari keterangan resminya, Kamis (12/11/2020).
Penggabungan kedua BUMN ini juga disebut bakal memompa modal kerja yang sebelumnya sudah dimiliki dua perseroan tersebut antara lain kapal berukuran > 150 GT, fasilitas Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu, cold storage, laboratorium, dan pemanfaatan hasil riset.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Perindo Fatah Setiawan Toppbroto mengungkapkan perusahan tengah bersiap diri untuk menjadi bagian dari Holding BUMN Panga.
Perum Perindo optimistis dengan konsolidasi holding ini akan meningkatkan kinerja Perum Perindo dari sisi penjualan, pemasaran, laba, distribusi produk, hingga ketersediaan produk Perum Perindo di pasaran.
Selain penjualan, Perum Perindo juga memiliki usaha existing yakni budidaya ikan dan udang serta pengelolaan pelabuhan perikanan. Dengan konsolidasi dan merger dengan Perinus, Perum Perindo akan memiliki satu usaha tambahan yaitu perikanan tangkap.
“Kami menargetkan pendapatan kami meningkat 20 persen pada 2021,” pungkas Fatah.
Sumber Bisnis, edit koranbumn