Bukannya tanpa alasan, Menteri Basuki mengatakan selain tepat mutu dan waktu pekerjaan juga harus tepat sasaran,tepat administrasi juga manfaat. Hal ini penting untuk memberikan layanan infrastruktur yang lebih baik, lebih cepat dan lebih berkualitas bagi bangsa dan negara.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rilis resmi Kementerian PUPR, pembangunan Pasar Atas Bukittinggi dilakukan untuk memulihkan kondisi pasar yang mengalami kebakaran beberapa waktu lalu. Pasar Atas Bukittinggi merupakan salah satu pasar bersejarah di Kota Bukittinggi dengan aktivitas ekonomi yang cukup tinggi dan komoditas perdagangan yang beragam. Kondisi fisik pasar ini menurun karena umur konstruksinya mencapai 43 tahun dan diperparah oleh empat kali peristiwa kebakaran. Hingga pada akhirnya, setelah pelaksanaan audit teknis, pasar ini direkomendasikan untuk dibangun baru dilokasi yang sama.
Pembangunan Pasar Atas Bukittinggi membutuhkan anggaran sebesar Rp. 292,29 miliar dengan kontrak tahun jamak 2018-2019. Pembangunan pasar selama 495 hari kalender dan ditargetkan selesai pada tanggal 27 Desember 2019.
Pasar Atas Bukittinggi yang baru akan mengusung konsep bangunan gedung hijau yang selaras dengan obyek wisata Jam Gadang sebagai kawasan budaya. Pemerintah Kota Bukittinggi telah melakukan pembongkaran bangunan gedung Pasar Atas Bukittinggi sampai dengan pondasi bangunan serta memindahkan puing-puing sisa bongkaran. Selanjutnya dalam pembangunan Pasar Atas Bukittinggi akan dilaksanakan pekerjaan pembangunan gedung pasar, pekerjaan landscape, dan area parkir.
Tak hanya melakukan penandatanganan kontrak Pembangunan dan Rehabilitasi Pasar Atas Bukittinggi, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kontrak untuk pengerjaan Stadion Manahan Kota Surakarta, dan Pasar Johar Kota Semarang. Pelaksanaan tugas tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2018.
Sumber Situs Web Abipraya