PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tercatat membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,35 triliun di semester I-2023. Manajemen mengungkap, capaian tersebut ditopang oleh peningkatan produktivitas ADHI dalam pengerjaan sejumlah proyek.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menyatakan, ADHI dapat menggenjot produksi terhadap pekerjaan konstruksi di tiga proyek jalan tol antara lain Proyek Tol Yogya-Bawen di Seksi I, Jalan Tol Solo-Yogya di Seksi 1.1 dan Jalan Tol Cisumdawu.
“Peningkatan produktivitas di proyek-proyek tersebut seiring dengan tantangan Pemerintah yang menargetkan proyek-proyek infrastruktur dapat terselesaikan di tahun 2023-2024,” ujar Farid
ADHI juga mampu menurunkan rata-rata bunga pinjaman, sehingga total beban keuangan ADHI di semester 1 2023 menurun sebesar 18,4% (YoY). Hal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih ADHI di semester I-2023 sebesar 21% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu atau menjadi sebesar Rp 12,4 miliar.
Untuk menopang bisnis di paruh kedua ini, Manajemen ADHI menargetkan kinerja Perusahaan dapat terus terjaga dan tumbuh secara sustainable untuk segera kembali pada capaian sebelum pandemi.
“Sebagai salah satu upaya yang dilakukan antara lain, memastikan perolehan sasaran kontrak baru proyek konstruksi antara lain dari pekerjaan perkerataapian, konstruksi jalan tol, proyek gedung dan beberapa proyek konstruksi di sektor lingkungan,” tambahnya.
Perolehan kontrak baru ini, lanjut Farid, akan menjadi modal bagi ADHI untuk dapat diproduksi untuk menunjang pendapatan di tahun ini dan tahun depan.
Saat ini ada dua proyek besar ADHI yang ditargetkan dapat terselesaikan di tahun ini antara lain konstruksi Proyek LRT Jabodebek dan Proyek Tol Sigli-Banda Aceh yang saat ini menyisakan penyelesaian di seksi 1.
Dengan sejumlah strategi yang dijalankan, ADHI menargetkan pendapatan maupun laba di akhir tahun dapat terus tumbuh dibandingkan capaian di tahun lalu.
Sumber Kontan, edit koranbumn