PT Adhi Karya (Persero) Tbk. atau ADHI melakukan penandatanganan kontrak baru untuk paket pekerjaan konstruksi pembangunan Bendungan Jenelata, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan senilai Rp4,15 triliun.
Untuk pengerjaan proyek tersebut, ADHI bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dan salah satu perusahaan dari China yaitu CAMCE Engineering.
“Total nilai proyek yang ditandatangani sebesar Rp4,15 triliun dengan pembagian porsi antara lain, 60 persen milik CAMCE Engineering, 22,5 persen milik ADHI, dan 17,5 persen milik WIKA,” kata Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Farid Budiyanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Bendungan Jenelata akan dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektare dan mampu menampung 2,85 juta meter kubik. Bendungan ini berada di antara 2 sungai, yakni Sungai Jenelata dan Sungai Jeneberang, serta bermuara di kota Makassar.
Bendungan tersebut nantinya mampu memberikan beragam manfaat, antara lain mereduksi banjir yang semula mampu menggenang hingga 1.800 meter kubik per detik menjadi 686 meter kubik per detik.
Disamping itu, bendungan ini mampu memasok air irigasi untuk 26.000 hektar lahan, meliputi D.I Bili-bili, D.I. Bissua, dan D.I. Kampili dengan intensitas penanaman hingga 300 persen.
Bendungan ini juga akan menyediakan air baku, Sobat dengan total pasokan hingga 6,05 meter kubik per detik untuk mendukung SPAM Regional Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).
Tak berhenti di situ, pembangunan yang ADHI lakukan juga disertai dengan dukungan fasilitas potensi pembangkit listrik sebesar 7 MW, dengan memerhatikan estetika area untuk pariwisata.
Adapun, sampai dengan Mei 2022, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp9,9 triliun. Jumlah tersebut naik 98 persen jika dibandingkan perolehan kontrak pada Mei 2021 yaitu Rp5,0 triliun.
Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI di Mei 2022 di antaranya Pekerjaan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Seksi 6, dan pembangunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Cibitung.
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan bulan Mei 2022 meliputi lini bisnis konstruksi 86 persen, properti 6 persen, sedangkan sisanya dari lini bisnis lainnya
Sumber Bisnis, edit koranbumn