Emiten konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah menerima realisasi pembayaran keenam untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I senilai Rp1,8 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Noegroho mengatakan, pembayaran berasal dari Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero). Adapun jumlah tersebut belum termasuk pajak.
“Pembayaran ini dilakukan berdasarkan progres pekerjaan dari bulan Oktober 2019 sampai dengan Desember 2019,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Kamis (10/1/2020).
Sementara itu, secara keseluruhan emiten berkode saham ADHI itu telah menerima pembayaran atas pembangunan prasarana LRT Jabodebek senilai Rp10,8 triliun.
Hingga 25 September 2020, progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 77,3 persen.
Secara rinci, lintas pelayanan 1 dengan rute Cawang – Cibubur telah rampung 91,2 persen, lintas pelayanan 2 dengan jalur Cawang – Kuningan – Dukuh Atas mencapai 73,0 persen, serta lintas pelayanan 3 dengan rute Cawang – Bekasi Timur rampung 70,7 persen.
Dalam Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2015 beserta perubahannya, ADHI dinyatakan sebagai kontraktor pelaksana dari pembangunan kereta api ringan/ light rail transit di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi – LRT Jabodebek.
Pembangunan ini meliputi, pekerjaan fisik untuk jalur dengan konstruksi jalur layang, fasilitas operasi, railway, trackwork, pembangunan stasiun, temporary pitstop, serta depo.
LRT Jabodebek Fase I dibangun dengan menggunakan struktur utama berwujud lebih ramping dari struktur biasanya. Struktur ini merupakan teknologi u-shaped girder atau gelagar berbentuk huruf U yang diadopsi dari Prancis.
Teknologi ini dipilih karena desainnya ramping, sesuai dengan ketersediaan ruang di Jakarta. Selain ramping, desain ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain memiliki kelebihan tahan gempa dan mampu meredam kebisingan. Selain itu, struktur ini menyediakan walkway atau ruang untuk berjalan.
Hingga pukul 10.55 WIB, saha Adhi Karya terpantau naik 5 poin atau 1 persen ke posisi 505. Sejak awal tahun, saham ADHI sudah terkoreksi 57,02 persen. Adapun dalam sebulan terakhir turun 16,53 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn