ADHI turut mendukung kelancaran pertemuan AM IMF-WBG 2018 dengan membangun Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai. Sabtu (21/9) Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai telah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Simpang Tugu menjadi salah satu simpul kemacetan di Bali, karena adanya pertemuan lalu lintas dari empat arah, yakni dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Tol Bali Mandara dan Kota Denpasar menuju kawasan wisata Nusa Dua dan sekitarnya. Diharapkan hadirnya underpass yang akan diresmikan pada akhir September 2018 dapat memberikan kelancaran arus lalu lintas serta mendukung mobilitas para peserta Annual Meetings 2018.
Underpass ini memiliki makna tersendiri,Filosofi dari simbol ornamental underpass terdiri dari Tahun Candra Sangkala, Sunia = 0, Segara = Samudra = air = 4, Lawang = Istana atau keraton = 9, Mahkota atau Pabru = Raja=1. Jadi tahun Candra Sangkala memiliki angka 049. Jika angka dibalik menjadi Tahun Isaka 1940, untuk menjadi tahun masehi ditambah 78 sehingga menjadi tahun 2018.
Selain itu, Naga Ananta Boga sebagai simbol dari keseimbangan Bumi. Kemudian Boma adalah simbol Bumi dan kembang Wijaya Kusuma adalah keharmonisan dan segala tujuan akan tercapai. Sedangkan, bata merah adalah unsur keagungan dan kekokohan dari keraton, tiang atau kolom simbol kekuatan dan kekokohan.
Ukiran samblung sebagai simbol plora. Modul tujuh sebagai simbol 7 lapisan Bumi serta relief perjuangan adalah simbol perjuangan rakyat Bali bersama I Gusti ngurah Rai pada jaman kemerdekaan. Konsep desain Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai dibuat oleh Ir. Wayan Sukarya. Sedangkan penerjemah design atau pendetailan design oleh Drs. I Wayan Mudana Bhuda M.Si.
Sumber In Adhi