Emiten BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mendapatkan restu rights issue dan penyertaan modal negara (PMN) hingga Rp3,87 triliun. Seluruh dananya bakal dipakai pengembangan proyek perseroan.
Direktur Utama Adhi Karya Enthus Asnawi Mukhson menuturkan rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) bakal digelar setelah dana PMN cair sehingga membuat kepemilikan pemerintah tetap 51 persen.
“Rencana penggunaan dana untuk rights issue, untuk PMN dahulu, ini dari angka PMN sebesar Rp1,976 triliun akan dipergunakan untuk penyertaan modal pada Jalan tol Solo-Jogja-Kulon Progo sebesar Rp1,401 triliun, kemudian jalan tol Jogja-Bawen Rp390 miliar, untuk SPAM Karian sebesar Rp185 miliar. Sehingga total menjadi Rp1,976 triliun,” tuturnya dalam konferensi pers, Kamis (7/4/2022).
Dari sisi rights issue, target dananya mencapai Rp1,898 triliun akan dialokasikan sebagian untuk memenuhi kekurangan setoran ketiga proyek yang didanai PMN tersebut. Alasannya, alokasi dana dari PMN baru memenuhi 72 persen dari kebutuhan.
Setelah memenuhi kebutuhan dana proyek yang didanai PMN, sisa rights issue untuk pendanaan pembangunan fasilitas pengelolaan limbah terpadu tahap II di Medan sebesar Rp495 miliar.
Kemudian, penyertaan modal di jalan tol, JORR elevated ruas Cikunir-Ulu Jami sebesar Rp662 miliar dan preservasi jalan lintas timur Sumatera Selatan sebesar Rp177 miliar.
“Proses penambahan modal negara yang saat ini untuk Adhi Karya sudah disetujui dan sudah masuk masuk dalam UU APBN dan kami sedang memproses penerbitan PP. Saat ini sudah pada tahapan persetujuan dari tim privatisasi dan proses drafting RPP,” jelasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn