Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) membiayai pembangunan infrastruktur dasar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat, yang direalisasikan dalam proyek Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (Mutip).
AIIB membiayai proyek yang terbagi dalam 2 tahap pembangunan Mutip I dan Mutip II senilai Rp1,7 triliun. Pembiayaan proyek di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika ini menjadi pembiayaan pertama bagi AIIB secara stand alone atau mandiri dan menjadi pembiayaan pertama AIIB di sektor pariwisata.
Direktur Utama ITDC Abdullah M.Mansoer menjelaskan pembanguban proyek infrastruktur dasar di Mandalika sudah memasuki paket proyek Mutip II dengan kontaktor pembangunan Join antara PT.Hutama Karya dan PT.Adhi Karya (Jo Hutama-Adhi).
“Dalam proyek Mutip II ini nilai proyeknya Rp753 miliar dari total semua proyek Rp1,7 triliun. Semua dibiayai oleh AIIB secara stand alone. Sedangkan untuk realisasi pembangunan PT Hutama karya dan PT Adhi Karya menjadi pemenang tender Mutip II,” jelas Mansoer dikutip dari rilis pada Selasa (27/7/2021).
Infrastruktur dasar yang akan dibangun dalam paket Mutip II ini meliputi pembangunan sarana dan prasarana jaringan jalan, normalisasi sungai, pembangunan fasilitas amenity core, gerbang kawasan, dan konstruksi masjid area timur, pembangunan jaringan pipa air bersih, jaringan air kotor, dan jaringan pipa air irigasi.
“Proyek ini dikerjakan dalam 730 kalender kerja,” ujar Mansoer.
Sebaliknya, pada proyek Mutip I infarstruktur yang dibangun antara lain pembangunan jalan, area parkir, penyeberangan, penerang jalan, jaringan pipa, dan tempat evakuasi sementara.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dasar yang dilakukan bertujuan untuk menata Mandalika agar investor dan calon investor semakin tertarik berinvestasi di Mandalika.
“Kami ingin melengkapi infrastruktur dasar di kawasan Mandalika untuk menambah daya tarik kawasan bagi para investor dan calon investor untuk berinvestasi di sini. Melalui kelengkapan infrastruktur dasar di sektor pariwisata di Mandalika, tentunya akan meningkatkan konektivitas dan mobilitas yang baik sehingga menghasilkan sistem logistik yang efisien di dalam kawasan,” jelas Mansoer.
Sumber Bisnis, edit koranbumn