PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) tetap optimistis menjalankan bisnis meski pandemi Covid-19 telah berdampak pada proses bisnis perseoran. Hal ini didasari, antara lain, sampai akhir Mei 2020, WIKA sudah mendapat order book Rp80,71 triliun.
WIKA menyatakan pandemi Covid-19 telah berdampak bagi proses bisnis perseroan sehingga pihaknya memandang perlu untuk me-review target yang dicanangkan pada awal tahun.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) Mahendra Vijaya menjelaskan dalam kondisi pandemi yang masih berlangsung, WIKA tetap mengedepankan asas prudential dan konsisten menjalankan aktivitas operasinya. Komitmen ini menjadi penting sebagai bagian dari membangun optimisme ke depan.
“Ada beberapa hal yang menjadi dasar keyakinan itu, antara lain beberapa poin,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (15/7/2020).
Pertama, masih tingginya kepercayaan pemerintah terhadap WIKA yang ditunjukkan dengan adanya beberapa proyek strategis yang ditawarkan. Terbukti dengan keikutsertaan perseroan pada beberapa tender proyek pemerintah dengan total nilai mencapai Rp15 triliun.
Kedua, masih positifnya dukungan dari institusi-institusi keuangan nasional dan internasional terhadap WIKA. Medio Juni lalu, perseroan menandatangani kesepakatan kredit modal kerja dengan PT Bank Chinatrust Indonesia (CTBC Indonesia) dengan nilai Rp300 miliar.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dan Direktur Keuangan Ade Wahyu bersama Iwan Satawidinata selaku CEO CTBC Indonesia.
Kesepakatan dengan perbankan dari Taipei tersebut menunjukkan masih tingginya kepercayaan perbankan terhadap kinerja sektor konstruksi di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini sekaligus mendukung upaya WIKA untuk mengembalikan ritme pembangunan proyek infrastruktur sejalan dengan adaptasi kebiasaan baru. “Dengan demikian infrastruktur yang dibangun bisa segera memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Mahendra.
“WIKA memiliki rekam jejak yang kompetitif-efektif dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis berskala mega. Kuncinya adalah mempercepat penerimaan arus kas operasi yang lebih baik sehingga menjaga likuiditas Perseroan,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn