Pembangunan akses jalan tol Makassar New Port kini memasuki tahap persiapan. PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) sebagai pemilik proyek mulai melakukan sosialisasi kepada warga di dua kelurahan yang akan terkena dampak pembangunan tersebut.
“Sosialisasi Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Akses Jalan Tol Makassar New Port di Kota Makassar” kepada warga di Kelurahan Buloa dan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, dilakukan bersama Dinas Pertanahan Kota Makassar dan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel dan Forkopimda Kota Makassar serta seluruh warga dan tokoh masyarakat di dua kelurahan tersebut, yang berlangsung di Hotel Horison Ultima Makassar, Jumat (24 September 2021).
Senior Manager Fasilitas Pelabuhan PT Pelindo IV Arwin mengatakan, jalan tol menuju Makassar New Port (MNP) ini merupakan rencana strategis pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan untuk pembebasan lahan dilaksanakan oleh Pelindo IV.
Dia menuturkan, jalan tol dengan panjang sekitar 2 km ini merupakan perpanjangan jalan tol eksisting menuju MNP. Pihaknya membutuhkan biaya kurang lebih Rp50 miliar hingga Rp60 miliar untuk sekitar 1 km lahan yang akan dibebaskan untuk pembangunan akses jalan tol tersebut.
Sementara anggaran untuk pembangunan akses tol itu sendiri kata Arwin, berada di Kementerian PUPR sebagai pihak yang akan membangun akses jalan tol itu.
“Ditargetkan pembangunannya dimulai tahun ini. Tinggal menunggu pembebasan lahan, langsung dibangun,” ujar Arwin.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto saat membuka sosialisasi mengatakan, pembangunan akses jalan tol akan sangat bermanfaat terhadap posisi Makassar sebagai pintu gerbang di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Menurut dia, jika akses itu sudah selesai, maka koneksi jalan tol akan lebih lancar dan tentunya sesuai dengan perencanaan awal, ditambah dengan jalur kereta api. “Insya Allah ini menjadi bagian yang sangat penting bagi posisi Kota Makassar,” ucap Danny.
Dia pun meminta agar sosialisasi yang dilakukan bersama seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan tol ini bisa menemukan titik temu, yakni membahas pembebasan lahan. Karena menurutnya, hal ini adalah bagian penting bagi kemajuan bersama. Danny juga yakin, kalau niat itu menjadi niat bersama, masyarakat akan mudah diajak bicara.
“Insya Allah selama itu semua sesuai dengan aturan dan tidak merugikan kedua belah pihak, saya yakin bisa cepat menemukan titik temu, mengedepankan komunikasi lewat Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge dengan semangat Taro Ada Taro Gau,” tukas Wali Kota Makassar.
Dia juga meminta kepada lurah dan camat, untuk terus intens menjembatani dan memediasi, membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat di dua kelurahan yang nantinya akan terdampak pembangunan akses jalan tol Makassar New Port.
“Selama untuk kebaikan dan tidak saling mengkhianati dan saling menghormati, Insya Allah pembebasan dan perwujudan tol Makassar New Port akan lebih cepat terwujud dari perkiraan kita,” tutupnya.