Pengelola Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, mengaku rugi hingga Rp9 miliar akibat penurunan aktivitas kebandaraan selama tiga bulan terakhir.
General Manager Angkasa Pura 1 Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Hardi Ariyanto, mengungkapkan penurunan aktivitas kebandaraan ini merupakan imbas dari penyebaran virus Corona (Covid-19).
“Penumpang di tempat kita turun sebanyak 23% dari biasanya,” kata Hardi di Semarang, Rabu (11/3/2020).
Sebagai perbandingan, lanjut Hardi, pada tahun lalu di periode yang sama, jumlah penumpang di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani mencapai 541.000. Sedangkan, dalam kurun dua bulan belakangan, jumlah penumpang “hanya” 449.000.
Hardi melanjutkan, dengan wabah virus Corona yang masih sulit diprediksi kapan berakhirnya, pihak bandara memperkirakan hal ini akan mempengaruhi target penumpang di BIJAY yang dipatok 5 juta penumpang.
“Sepertinya dengan kasus ini ada penurunan target. Karena kita tidak tahu sampai kapan ini akan berlansung,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada awal Februari lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sudah berkunjung ke Bandara Ahmad Yani. Saat itu, kunjungan Ganjar untuk mengecek posko pengecekan virus corona di pintu keluar penerbangan internasional.
Di tempat itu, Ganjar memastikan bahwa semua penumpang yang turun ke Jawa Tengah dari penerbangan internasional telah dipastikan sehat.