Emiten baja PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) menyampaikan akan membawa anak usahanya PT Krakatau Sarana Industri IPO serta rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan saat ini Krakatau Steel tengah dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) Krakatau Sarana Infrastruktur.
“Hal ini akan menjadi rencana strategis Krakatau Steel di 2023,” kata Silmy dalam rapat di Komisi VI DPR RI, Selasa (29/11/2022).
Selain IPO, rencana strategis lain Krakatau Steel di 2023 adalah rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar 20 persen saham Krakatau Steel. Silmy menuturkan rencana ini telah mendapatkan persetujuan dari anggota DPR sebelumnya.
Lebih lanjut, Silmy menjelaskan Krakatau Steel akan melaksanakan beberapa inisiatif strategis di 2023, seperti peningkatan produksi Cold Rolling Mill (CRM), Hot Strip Mill (HSM), dan Cold Galvanizing Line (CGL).
Adapun Krakatau Steel tercatat baru menandatangani akta inbreng, kepemilikan saham Krakatau Steel di Krakatau Posco saat ini menjadi 50 persen, meningkat dari sebelumnya 30 persen.
“Proses ini dimulai pada tahun 2016 ketika ditandatangani Minutes of Agreement antara Krakatau Steel dan Krakatau Posco,” kata Silmy dalam keterangan resminya, Senin (28/11/2022).
Penambahan saham Krakatau Steel ke Krakatau Posco adalah bagian dari upaya mewujudkan rencana-rencana strategis emiten berkode saham KRAS ini, seperti peningkatan kapasitas menjadi 10 juta ton per tahun dan juga pengembangan produk hilir seperti baja untuk otomotif serta produk baja berkualitas tinggi lainnya.
“Peningkatan saham Krakatau Steel pada Krakatau Posco akan memberikan nilai tambah kepada Krakatau Steel dalam upaya kami untuk menjadi market leader produk baja di Indonesia serta dalam usaha memperkuat pasar ekspor,” ujarnya.
Saat ini Krakatau Posco memiliki kapasitas produksi 3,2 juta ton yang merupakan pabrik baja terintegrasi, terdiri dari iron and steel making plant, plate rolling mill, dan hot rolling plant.
Sumber Bisnis, edit koranbumn