Anak usaha PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), PT Kalimantan Agro Nusantara (Kalianusa), melakukan pengapalan perdana sebanyak 2.001,73 ton crude palm oil (CPO) hasil produksi perusahaan di Pelabuhan Maloy Batuta Trans Kalimantan Economic Zone pada Selasa (3/3) siang.
Pengapalan tersebut dikirim untuk memenuhi kebutuhan PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) – Apical Group selaku end buyer yang berminat terhadap produk CPO perseroan.
Direktur Komersil Kalianusa Djoni Sastra mengatakan bahwa pabrik CPO perseroan yang dibangun oleh PT Barata Indonesia (Barata) berlokasi di Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur memulai produksi perdana sejak akhir Desember 2019. Hasil produk tersebut juga telah melalui serangkaian tes untuk memenuhi standar yang disyaratkan konsumen.
Djoni menambahkan performa dan keandalan pabrik juga telah diuji melalui demo test dengan kapasitas 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Saat ini, pabrik tengah melakukan performance test untuk pengolahan berkelanjutan selama 20 jam dengan target pengolahan 600 ton per hari.
“CPO diolah dari TBS kebun sendiri, kebun plasma juga dari kebun swasta sekitar Perusahaan serta TBS masyarakat setempat,” ujar Djoni Sastra.
Sementara itu, Direktur Utama Kalianusa Lambok Silalahi mengungkapkan telah berproduksinya pabrik CPO Kalianusa yang merupakan joint venture company antara Pupuk Kaltim dengan PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII) diharapkan mampu memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kutai Timur, khususnya dalam memasok kebutuhan TBS untuk produksi harian perusahaan.
Dia berpendapat keberhasilan pengapalan perdana juga menjadi modal bagi Kalianusa untuk terus berkembang secara berkelanjutan dan siap menghadapi kondisi lingkungan usaha agar lebih berkembang untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Terlebih, pemerintah juga telah mendukung produktivitas CPO dalam negeri melalui kebijakan B30, yakni prioritas penggunaan bahan bakar biodiesel sebagai peluang bagi Kalianusa untuk meningkatkan penjualan CPO ke depannya.
“Tahun 2019 lalu merupakan tahun membanggakan bagi Kalianusa, seiring keberhasilan pembangunan pabrik CPO serta peningkatan produksi TBS. Kalinusa juga mampu melakukan efisiensi biaya dan memaksimalkan peluang kenaikan harga TBS,” papar Lambok Silalahi.
Mewakili Manajemen Pupuk Kaltim, Manager Manajemen Anak Usaha Andry Hendro, menyatakan pengapalan perdana ini merupakan pencapaian penting bagi Kalianusa, sekaligus menunjukkan kualitas CPO yang dihasilkan bisa diterima pasar dan memenuhi standar yang disyaratkan konsumen.
Dirinya berharap pencapaian Kalianusa ini dapat menjadi momentum penting terhadap pengembangan industri, terutama di Kabupaten Kutai Timur dan sekitarnya, khususnya sektor kelapa sawit yang merupakan komoditas unggulan dalam negeri.
“Kami juga berharap dukungan serta kerjasama semua pihak, agar operasional Kalianusa untuk seterusnya dapat berjalan lancar dan aman, sehingga keberadaan Kalianusa bisa memberi manfaat tak hanya kepada pemegang saham, tapi juga masyarakat secara menyeluruh,” papar Andry Hendro.
Sumber Bisnis, edit koranbumn