Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit mengapresiasi kinerja Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang terus berkontribusi menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah ancaman krisis pangan dunia. PKT juga dinilai turut menjaga keragaman budaya nusantara dengan berbagai aktivitas yang melibatkan para pegiat seni dan budaya di Indonesia.
“Saya bangga sekali dengan kinerja PKT yang luar biasa, karena apa? Karena Presiden Jokowi pada suatu kali pernah mengatakan kepada saya bahwa negara kita tidak akan kemana-mana, tertinggal oleh negara-negara lain, tidak bisa bersaing kalau ketahanan pangannya tidak kuat. Ketahanan pangan akan bagus, salah satunya kalau produksi pupuknya juga bagus. Itu mengapa Presiden Jokowi sangat menaruh perhatian terhadap produksi dan distribusi pupuk, apalagi saat ini ada ancaman krisis pangan dunia sebagai imbas dari perang, dan sebagainya,” ujar Sukardi saat mengunjungi Kantor PKT di Bontang, Selasa (28/6/2022)
Sukardi juga menyampaikan apresiasi terhadap PKT yang telah ikut berkontribusi terhadap kelestarian budaya di Indonesia. PKT dinilai telah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para seniman di Indonesia, mulai dari menyelenggarakan kegiatan seni bersama hingga mengoleksi berbagai karya seni seperti lukisan, dan sebagainya.
“Ini yang luar biasa dari PKT, ikut menjaga seni budaya, ini langka dimiliki oleh yang lain, harus dipertahankan,” kata Sukardi.
Ihwal performa PKT, Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menyampaikan, sampai Mei 2022, laba PKT mencapai Rp 1,7 triliun atau 514% dari target. Menurutnya, PKT juga tergolong sebagai produsen pupuk Urea nomor 6 terbesar se Asia Pasifik.
“Kita bisa mendapatkan kenaikan laba yang besar salah satunya dipengaruhi oleh win-fall (keuntungan tiba-tiba karena kenaikan harga komoditas / krisis energi), namun kalau perusahaan tidak siap dan tidak punya kemampuan memanfaatkan win-fall ini, ya tentu berkah ini kami tidak bisa dapatkan. Selama pandemi kita tetap terus berproduksi, karena ini termasuk industri vital negara,” kata Rahmad.
Lebih lanjut, Rahmad menyampaikan, PKT sangat berkomitmen mewujudkan keinginan Presiden Jokowi yang menginginkan ke depan Indonesia harus melakukan hilirisasi produk, sehingga ada nilai tambah dan Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah.
“Kita PKT sudah mulai ke hilirisasi industri, banyak hilirisasi produk gas yang mulai kita lakukan. Karena memang betul kata Pak Presiden, kita jangan sampai menjadi negara yang terkena middle income trap karena fokus ekspor ke barang mentah. Kalau hilirisasi itu nilai tambahnya bisa 30 kali lipat, memang luar biasa dan tentu membutuhkan investasi yang besar,” tutur Rahmad.
Mengakhiri kunjungannya, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit beserta rombongan Tim Komunikasi Presiden juga mengunjungi langsung dan berdialog dengan kelompok Tani Teluk Bangko (Mangrove) serta Kelompok Makrifah Herbal yang merupakan binaan CSR PKT Bontang.