Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto memprediksi kondisi ekonomi Indonesia yang kian memprihatinkan akibat wabah Covid-19 akan membuat perusahaan BUMN besar dalam bayang-bayang kebangkrutan.
Saat ini saja, kata Darmadi, sejumlah BUMN dengan kepemilikan modal dan aset besar saja tengah dalam kondisi mengkhawatirkan. Kondisi itu tidak terlepas dari resesi yang mulai mengancam ketika masuk kuartal kedua 2020.
Produk domestik bruto (PDB) akan mulai negatif sehingga banyak demand turun dan stock berlebih. PLN akibat turun demand kuartal I mereka kehilangan Rp6,5 Triliun. Ditambah lagi nilai tukar rupiah atas dollar AS yang setiap hari naik Rp100 otomatis beban PLN naik Rp1,2 trilun,” kata Bendahara Megawati Institute itu, Jumat (17/4/2020).
Dia juga menyebut stok Pertamina berlimpah, baik avtur hmaupun solar, tetati tidak tersalurkan. “Intinya 80% dari 10 BUMN penyumbang laba terbesar akan mengalami kerugian,” ujar politisi PDI-P itu.
Maka dengan kondisi ini, menurutnya, BUMN harus menghentikan bleeding dan melakukan perampingan, transformasi, efisiensi dengan penghematan radikal.
Salah satu langkah lain yang bisa dilakukan, katanya adalah menunjukkan kemasyarakat bahwa BUMN ikut merasakan penderitaan rakyat.
“Punya sense of crisis, rasa prihatin. Saya usulkan agar mau dipangkas gaji direksi dan komisaris BUMN yang besar-besar tersebut. Sehingga ada empati ke masyarakat,” katanya.
Sebelumnya Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron tetap optimis dan terus mendorong agar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melahirkan strategi dan cara menghadapinya situasi ekonomi global yang melemah akibat dampak dari mewabahnya Covid-19.
Herman menyampaikan pandemi Covid-19 ini memang berdampak pada ekonomi seluruh negara, termasuk Indonesia. Kementrian BUMN telah melakukan pemetaan berdasarkan portofolio BUMN. Hasilnya adalah 9,1 persen BUMN dipertahankan dan dikembangkan, 6,3 persen dilakukan transformasi, 68 persen melakukan konsolidasi, 8,2 persen diutamakan untuk pelayanan publik, dan 8,2 persen divestasi dan bermitra.
“Artinya akan ada perampingan BUMN agar lebih efisien dan efektif untuk menghasilkan laba, selain melaksanakan penugasan pemerintah,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Sumber Bisnis, edit koranbumn