Angkasa Pura Airports akan memberikan beberapa program insentif menarik bagi pihak maskapai penerbangan yang beroperasi di bandara-bandaranya. Hal ini terungkap dalam kegiatan “Airlines Gathering Chapter Balikpapan” yang diselenggarakan di Hotel Grand Jatra, Balikpapan, Senin (27/8/2018).
“Kegiatan airlines gathering ini bertujuan untuk meningkatkan ikatan kerjasama antara Angkasa Pura Airports dengan customer-nya, dalam hal ini perusahaan airlines dan groundhandling, khususnya di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, serta menampung aspirasi mereka sehingga dapat menjadi masukan bagi Angkasa Pura I dalam melakukan continuous improvement,” kata Direktur Pelayanan dan Pemasaran Angkasa Pura Airports Devy Suradji di Balikpapan, Senin (27/9/2018).
Menurut Devy, ajang ini juga merupakan media komunikasi bagi Angkasa Pura Airports sebagai pengelola bandara untuk memberikan update terkini perihal bisnis kebandarudaraan, baik secara korporasi di Angkasa Pura Airports maupun dari sisi Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan kepada para mitra airlines dan groundhandling. “Sehingga airport-airlines dapat saling menyinergikan strategi, untuk kemudian bersama-sama menggarap potensi dan peluang dalam rangka pengembangan pasar ke depan secara lebih optimal,” imbuh Devy.
Angkasa Pura Airports akan memberikan program insentif sebagai upaya dukungan pemasaran kepada maskapai penerbangan yang beroperasi ke/dari bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I. Program insentif ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan trafik penumpang dan pergerakan pesawat udar serta memperkuat dan mempertahankan jejaring (network) rute udara yang ada di bandara-bandara Angkasa Pura Airports.
“Secara garis besar, program insentif yang kami berikan adalah berupa ‘new route incentive scheme’ atau skema insentif yang diberikan kepada maskapai yang melakukan pembukaan rute baru di bandara-bandara Angkasa Pura Airports, dan ‘additional flight frequency incentive scheme’ atau skema insentif yang diberikan kepada maskapai yang melakukan penambahan frekuensi penerbangan atas rute yang sudah ada di bandara-bandara Angkasa Pura Airports,” katanya.
“New route incentive scheme” diberikan berupa pembebasan biaya pendaratan (landing fee) selama setahun penuh bagi rute atau penerbangan baru domestik di semua bandara Angkasa Pura Airports, kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta, serta pembebasan biaya landing fee selama setahun penuh bagi rute atau penerbangan baru internasional di semua bandara Angkasa Pura Airports kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Insentif untuk maskapai juga diberikan dalam bentuk pembebasan biaya aktivitas promosi maskapai di dalam perimeter bandara selama sebulan penuh dan pembebasan biaya aktivitas inagurasi pembukaan rute baru di bandara.
Sementara “additional flight frequency incentive scheme” diberikan berupa potongan harga (diskon) biaya pendaratan (landing fee) sebesar 50% selama setahun penuh bagi maskapai yang melakukan penambahan frekuensi penerbangan domestik di 9 (sembilan) bandara Angkasa Pura Airports dan diskon 25% di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Diskon ini tidak berlaku di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Sedangkan untuk penambahan frekuensi penerbangan internasional, berlaku diskon landing fee sebesar 50% selama setahun penuh di seluruh bandara Angkasa Pura Airports, kecuali di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
“Diharapkan program-program insentif tersebut dapat membantu maskapai dalam mengembangkan bisnisnya, khususnya dalam pembukaan rute-rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan. Upaya ini merupakan bentuk kontribusi Angkasa Pura Airports dalam memajukan industri aviasi nasional, mendorong peningkatan lalu lintas transportasi udara, mengoptimalkan kinerja bandara, sekaligus memberikan alternatif pilihan jadwal penerbangan bagi masyarakat,” ucap Devy. [AH]
Sumber Situs Web AP1