PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Laba bersih perseroan tercatat mencapai Rp 3,82 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 105 persen dibandingkan periode 2021 yang tercatat mencapai Rp 1,86 triliun.
“Capaian pertumbuhan tersebut didukung upaya Antam untuk mengoptimalkan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas dan bauksit di tengah kondisi pemulihan ekonomi global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam mulia di 2022,” kata Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie melalui siaran pers, Ahad (26/3/2023).
Pada tahun lalu, Antam mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp 45,93 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan periode 2021 yang sebesar Rp 38,45 triliun. Penjualan bersih dikontribusi dari domestik yang mencapai Rp 36,58 triliun atau setara 80 persen dari total penjualan.
Dari sisi produk, emas menjadi kontributor terbesar penjualan. Proporsinya mencapai sebesar 69 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai mencapai Rp 31,63 triliun. Sementara volume penjualan logam emas di tahun lalu mencapai 34,97 ton dan merupakan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Di tengah kenaikan harga bahan baku, laba kotor Antam meningkat Rp 8,21 triliun atau tumbuh 29 persen dibandingkan 2021. Laba usaha Perseroan tercatat mencapai Rp 3,94 triliun atau tumbuh 44 persen secara tahunan.
Sementara penghasilan lain-lain Antam tumbuh dari Rp 305 miliar di 2021 menjadi Rp 1,27 triliun di Rp 2022. Pertumbuhan laba bersih Antam sepanjang tahun lalu telah semakin memperkuat nilai laba bersih per saham menjadi Rp 159.
Sumber Republika, edit koranbumn