PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias Antam berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 61,98 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1,86 triliun sepanjang 2021. Berikut produk tambang yang topang penjualan Antam.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perolegan tersebut naik signifikan dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,15 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham dasar dan dilusian Antam naik menjadi Rp77,47 dari tahun sebelumnya sebesar Rp47,83.
Lebih lanjut, kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh penjualan Antam yang naik 40,45 persen (yoy) dari Rp 27,37 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp 38,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Adapun, kenaikan penjualan Antam ditopang oleh pertumbuhan penjualan produk bijih nikel, alumina, feronikel, dan emas. Sementara itu, penjualan produk bijih bauksit, perak, batu bara, dan logam mulia lainnya tercatat mengalami penurunan pada 2021.
Penjualan bijih nikel tercatat tumbuh 134,57 persen (yoy) menjadi Rp 4,38 triliun per akhir Desember 2021. Kemudian, penjualan alumina naik 59,71 persen yoy menjadi Rp 931,81 miliar, penjualan feronikel naik 36,46 persen yoy menjadi Rp 6,35 triliun. Di sisi lain, penjualan emas tumbuh 34,02 persen menjadi sebesar Rp 25,94 triliun per 31 Desember 2021.
Seiring dengan kenaikan pendapatan bersih, beban pokok penjualan Antam juga membengkak 40,14 persen yoy menjadi Rp 32,08 triliun. Per 31 Desember 2021, total aset Antam mencapai Rp 32,92 triliun, dengan total liabilitas Rp 12,08 triliun dan total ekuitas Rp 20,84 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn