PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) mengumumkan bahwa Perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang signifikan pada semester pertama tahun 2018 (1H18). ANTAM mencatatkan laba bersih pada 1H18 sebesar Rp344,45 miliar, tumbuh signifikan 169% dibandingkan rugi bersih sebesar Rp496,12 miliar pada semester pertama tahun 2017 (1H17). Kinerja keuangan ANTAM yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) 1H18 tercatat sebesar Rp1,38 triliun tumbuh 249% dibandingkan dengan capaian EBITDA 1H17 sebesar Rp397 miliar. Pertumbuhan kinerja keuangan ANTAM yang positif terutama disebabkan dari pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM serta peningkatan efisiensi yang berujung pada stabilnya level biaya tunai operasi ANTAM. Pada 1H18 penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp11,82 triliun, meningkat tajam sebesar 292% dibandingkan 1H17 sebesar Rp3,01 triliun. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp8,20 triliun atau 69% dari total penjualan bersih 1H18.
Kinerja keuangan ANTAM yang solid tercermin pula pada kenaikan outlook corporate credit rating S&P Global ANTAM tahun 2018 dari rating B-/outlook stabil menjadi rating B-/outlook positif seiring dengan outlook pertumbuhan positif kinerja produksi dan penjualan komoditas ANTAM sepanjang periode 12 bulan ke depan.
Pertumbuhan Kinerja Produksi & Penjualan yang Solid Selama Periode 1H18
Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama ANTAM pada 1H18, tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 37% dibandingkan capaian produksi 1H17 sebesar 9.327 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1H18 tercatat sebesar 12.579 TNi atau naik sebesar 90% dibandingkan periode 1H17 sebesar 6.634 TNi. Penjualan feronikel di 1H18 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih ANTAM, menyumbang Rp2,47 triliun atau 21% dari total penjualan bersih 1H18. Peningkatan performa produksi feronikel ANTAM yang didukung dengan kestabilan operasional pabrik feronikel ANTAM yang optimal menempatkan ANTAM menjadi salah satu produsen feronikel global dengan biaya tunai operasi yang rendah ditengah volatilitas harga bahan bakar minyak dan batu bara internasional.
Untuk komoditas emas, pada 1H18 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.041 kg atau naik 3% dibandingkan 1H17 sebesar 1.013 kg. Sedangkan volume penjualan emas ANTAM tercatat sebesar 13.760 kg atau naik tumbuh sebesar 317% dibandingkan 1H17 yang mencapai 3.298 kg. Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan upaya ANTAM untuk meningkatkan utilitas pengolahan pabrik pemurnian serta pengembangan pasar emas ANTAM baik domestik dan ekspor yang didukung dengan pegembangan inovasi produk Logam Mulia ANTAM. Sebagai upaya meningkatan nilai tambah produk emas, pada bulan April 2018 ANTAM melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia meluncurkan emas batangan Batik Indonesia Seri II. ANTAM senantiasa optimis dengan hadirnya produk emas batangan Batik Indonesia Seri II akan meningkatkan minat masyarakat dalam berinvestasi emas melalui collectible items.
Pada periode 1H18, volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 3,76 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 138% dibandingkan 1H17 yang tercatat sebesar 1,58 juta wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 1,92 juta wmt, atau tumbuh signifikan sebesar 488% dibandingkan dengan volume penjualan periode 1H17 sebesar 326 ribu wmt. ANTAM mencatatkan pendapatan dari bijih nikel pada 1H18 sebesar Rp849 miliar atau tumbuh sebesar 456% dibandingkan 1H17.
Komoditas bauksit turut memberikan kontribusi positif pada periode 1H18 dengan capaian produksi mencapaI 416 ribu wmt, naik sebesar 102% dengan volume penjualan bauksit mencapai 256 ribu wmt atau naik sebesar 100%. Perseroan mencatatkan pendapatan dari komoditas bauksit sebesar Rp126 miliar, meningkat signifikan sebesar 137% dibandingkan 1H17.
Proyek Pertumbuhan ANTAM On Track Didukung Dengan Kinerja Keuangan Yang Solid
Posisi keuangan ANTAM pada 1H18 tercatat cukup solid dengan nilai kas dan setara kas sebesar Rp5,08 triliun. Proyek kunci ANTAM saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1). Hingga periode 1H18 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 67% dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya dengan selesainya proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim (Line 1) akan meningkatkan kapasitas total terpasang feronikel ANTAM sebesar 50% dari kapasitas produksi feronikel terpasang saat ini sebesar 27.000 TNi menjadi 40.500 TNi per tahun. Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerjasama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1) yang telah menyelesaikan kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dan direncanakan ground breaking dilaksanakan pada kuartal 4 tahun 2018.
ANTAM Kembali Raih Prestasi Dalam Ajang Penghargaan Prestasi Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2018
ANTAM kembali meraih prestasi dalam Ajang Penghargaan Prestasi Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara 2018. Penghargaan tersebut merupakan bukti komitmen Perusahaan untuk selalu melakukan kinerja terbaik dalam pengelolaan pertambangan. ANTAM senantiasa berpegang pada prinsip good mining practices dalam melaksanakan setiap kegiatan operasi melalui pemenuhan regulasi baik peraturan bidang pertambangan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup. ANTAM meraih 11 penghargaan pada Kategori Pengelolaan Keselamatan Pertambangan dan Kategori Pengelolaan Lingkungan Pertambangan.
Kinerja Saham ANTAM Yang Solid Sepanjang 1H18
Pada akhir periode 1H18, jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di ANTAM tercatat mencapai 35.348 investor. Harga penutupan saham ANTAM pada 1H18 mencapai Rp890 per saham, menguat 40% dibandingkan harga penutupan pada awal bulan Januari 2018 sebesar Rp635 per saham. Kinerja positif saham ANTAM sepanjang periode 1H18 tercermin pula dari pertumbuhan rata-rat volume perdagangan saham harian yang mencapai 84,63 juta saham, tumbuh 84% dibandingkan rata-rata volume perdagangan harian periode 1H17. Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang 1H18 mencapai Rp72,33 miliar, tumbuh 102% dibandingkan periode 1H17.
Pada 1H18, saham ANTAM menjadi bagian dari Indeks MNC36. Saham ANTAM juga tetap menjadi bagian dari Indeks IDX LQ45, Indeks IDX30, Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite, Indeks IDX SMC Liquid, Indeks PEFINDO Investment Grade (i-Grade), Jakarta Islamic Index dan Indeks Kompas100 di IDX yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di IDX. Kinerja Perusahaan yang positif juga terefleksikan dari diperolehnya rangking pertama dari Top 100 Excellent Growth-Company Ranks 2018 diantara para Emiten yang terdaftar di IDX berdasarkan rilis peringkat 100 Perusahaan Publik teratas yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia.
Sumber Situs Web ANTAM