PT Aneka Tambang Tbk (Persero) atau Antam tengah fokus menyelesaikan dua proyek untuk percepatan proyek hilir. Keduanya, yakni proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH) di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi), serta proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bersinergi dengan PT Inalum (Persero) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar satu juta ton SGA per tahun untuk tahap pertama.
Direktur Pengembangan Usaha Antam Risono mengatakan konstruksi pabrik Feronikel Haltim hingga April 2020 sudah mencapai 97,96 persen. Risono menyampaikan Antam juga sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT PLN (Persero) pada 24 Januari lalu untuk penyediaan kebutuhan listrik di proyek tersebut.
“Untuk listrik saat ini tersedia 12 MW dan berasal dari pembangkit lsitrik di area proyek. Penting untuk beberapa peralatan yang kalau sudah siap nantinya seluruh kapasitas membutuhkan 100 MW. Ini yang akan disiapkan PLN,” ujar Risono saat konferensi pers secara virtual usai RUPS Antam di Jakarta, Kamis (11/6).
Risono menyebut konstruksi pabrik Feronikel Haltim memerlukan waktu hingga 15 bulan. Ia memperkirakan proyek ini baru bisa beroperasi pada tahun depan.
Sementara untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, kata Risono, saat ini baru pada tahap pembangunan kantor dan bangunan tempat tinggal bagi para pekerja dengan progres sebesar 90 persen dan ditargetkan sudah rampung pada Juli mendatang. Selain itu, lanjut Risono, pembangunan jalan yang menghubungkan pelabuhan menuju ke pabrik sudah mencapai 40 persen.
“Land clearing (pembebasan lahan) area pabrik sudah mencapai 92 persen. Diharapkan akhir tahun semua selesai sehingga akhir tahun atau awal tahun depan mulai kontruksi pembangunan pabrik,” ucap Risono.
Sumber Republika, edit koranbumn