PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM) mengumumkan bahwa Perseroan memaparkan kinerja, strategi dan outlook Perseroan terkini dalam Investor Summit Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia (IDX).
Direktur Utama ANTAM, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan:
“Keikutsertaan ANTAM dalam Investor Summit Tahun 2018 merupakan langkah bagi Perseroan untuk menyampaikan informasi terkini mengenai kinerja, strategi dan outlookPerseroan kepada para investor dan calon investor. Penyampaian informasi tersebut diharapkan dapat membantu investor dan calon investor untuk memahami bisnis dan strategi pengembangan ANTAM kedepannya, sehingga dapat menjadi acuan bagi investor dan calon investor untuk berinvestasi pada saham ANTAM. ANTAM terus berupaya untuk meningkatkan profitabilitas dan optimalisasi operasi Perseroan untuk memberikan imbal hasil positif kepada seluruh pemegang saham.”
Total penjualan bersih unaudited Perseroan pada Semester I tahun 2018 (1H18), tercatat sebesar Rp11,85 triliun, tumbuh sebesar 293% dibandingkan periode Semester I tahun 2017 (1H17). Pertumbuhan positif kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Perseroan pada 1H18, tercermin pada volume produksi feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 37% dibandingkan capaian produksi 1H17 sebesar 9.327 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada 1H18 tercatat sebesar 12.879 TNi atau naik sebesar 94% dibandingkan periode 1H17. Penjualan feronikel di 1H18 merupakan kontributor terbesar kedua dari total penjualan bersih unaudited ANTAM, menyumbang Rp2,53 triliun atau 21% dari total penjualan bersih unaudited 1H18.
Untuk komoditas emas, pada 1H18 total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai sebesar 1.041 kg atau naik 3% dengan volume penjualan emas ANTAM tercatat sebesar 13.760 kg atau naik tumbuh sebesar 317% dibandingkan 1H17. Peningkatan penjualan tersebut seiring dengan strategi pengembangan pasar emas baik domestik dan ekspor serta inovasi produk Logam Mulia ANTAM. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perseroan, menyumbang Rp8,20 triliun atau 69% dari total penjualan bersih unaudited 1H18.
Untuk komoditas bijih nikel, pada 1H18 volume produksi bijih nikel tercatat sebesar 3,76 juta wet metric ton (wmt), atau naik sebesar 138% dibandingkan 1H17. Sedangkan volume penjualan bijih nikel tercatat sebesar 1,92 juta wmt, atau tumbuh signifikan sebesar 488% dibandingkan dengan volume penjualan periode 1H17. Perseroan mencatatkan pendapatan unaudited dari bijih nikel pada 1H18 sebesar Rp858 miliar atau tumbuh sebesar 486% dibandingkan 1H17. Komoditas bauksit juga turut memberikan kontribusi positif pada periode 1H18 dengan capaian produksi mencapaI 416 ribu wmt, naik sebesar 102% dengan volume penjualan bauksit mencapai 256 ribu wmt atau naik sebesar 100%. Perseroan mencatatkan pendapatan unauditeddari komoditas bauksit sebesar Rp125 miliar.
Proyek kunci ANTAM saat ini yang mencakup Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi (Line 1). Hingga periode 1H18 realisasi konstruksi P3FH telah mencapai 67% dan direncanakan konstruksi pabrik akan selesai pada akhir tahun 2018. Dalam hal pengembangan komoditas bauksit, saat ini ANTAM terus berfokus pada pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bekerjasama dengan PT INALUM (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun (Tahap 1) yang telah menyelesaikan kajian Bankable Feasibility Study (BFS) dan direncanakan ground breaking dilaksanakan pada periode kuartal 4 tahun 2018.
Pada akhir periode 1H18, harga penutupan saham ANTAM mencapai Rp890 per saham, menguat 40% dibandingkan harga penutupan pada awal bulan Januari 2018 sebesar Rp635 per saham. Kinerja positif saham ANTAM sepanjang periode 1H18 tercermin pula dari pertumbuhan rata-rata volume perdagangan saham harian yang mencapai 84,63 juta saham, tumbuh 84% dibandingkan rata-rata volume perdagangan harian periode 1H17. Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang 1H18 mencapai Rp72,33 miliar, tumbuh 102% dibandingkan periode 1H17.
Tercatat pada akhir periode 1H18, jumlah investor yang menginvestasikan sahamnya di ANTAM mencapai 35.348 investor. Pada 1H18, saham ANTAM menjadi bagian dari Indeks MNC36. Saham ANTAM juga tetap menjadi bagian dari Indeks IDX LQ45, Indeks IDX30, Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite, Indeks IDX SMC Liquid, Indeks PEFINDO Investment Grade (i-Grade), Jakarta Islamic Index dan Indeks Kompas100 di IDX yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di IDX. Kinerja Perusahaan yang positif juga terefleksikan dari diperolehnya rangking pertama dari Top 100 Excellent Growth-Company Ranks 2018 diantara para Emiten yang terdaftar di IDX berdasarkan rilis peringkat 100 Perusahaan Publik teratas yang dilakukan oleh Bisnis Indonesia.
Sumber Situs Web ANTAM