Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan pengembangan pariwisata di 5 destinasi super prioritas (DSP) dapat dipantau secara periodik.
Pemantauan tersebut bisa dilakukan melalui kartu penilaian atau scorecard yang dilaporkan setiap bulan.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, Menparekraf diberi waktu 1 tahun untuk menyiapkan 5 Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
“Genap 1 bulan saya dilantik Presiden menjadi Menparekraf, dimana arahannya untuk menyiapkan 5 DSP dalam 1 tahun ini. Untuk itu, saya ingin agar disiapkan scorecard perkembangan pembangunan di sana agar bisa kita pantau terus secara periodik,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (29/1/2021).
Dia mencontohkan warna hijau untuk menggambarkan perkembangan ontrack, kuning menunjukkan sedang dikembangkan dan perlu didorong, serta merah artinya tidak berjalan atau slow progress.
Sejumlah indikator yang menjadi basis pelaporan mencakup aspek infrastruktur utama, kedua aspek infrastruktur penunjang, dan ketiga aspek interkoneksi termasuk sisi-sisi konektivitas di 5 Destinasi Super Prioritas.
“Kemudian aspek jaringan sinyal, karena kita sekarang di zaman now, semua harus segera tayang cepat. Kemudian aspek penyelenggaraan events termasuk MICE, dan produk ekonomi kreatif baik dari kuliner, fashion, maupun kriya. Saya harap semua kedeputian bertanggung jawab menyiapkan ini karena kita ingin all out kemudian dilaporkan setiap bulan,” ujarnya.
Sandiaga juga menambahkan program unggulan Kemenparekraf pada 2021 bisa didorong untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terpuruk akibat pandemi.
Program tersebut adalah Desa Wisata yang ditargetkan hingga 2024 mencapai 244 desa wisata maju, mandiri, dan tersertifikasi desa wisata berkelanjutan, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional RPJMN 2020-2024.
“Kemudian ada Gerakan BISA, Hibah Pariwisata, dan program lainnya. Dan yang perlu diperhatikan adalah toilet bersih di tiap destinasi wisata. Karena antusiasme masyarakat terhadap toilet bersih sangat besar di tingkat kecamatan, hingga tingkat kabupaten/kota. Karena ini bentuknya movement yang dibangun oleh masyarakat,” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn