PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana melepas saham ke publik lewat mekanisme penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia pada 2022 setelah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham.
Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi menargetkan perusahaan harus mampu mencari pendanaan melalui pasar modal, termasuk opsi melakukan initial public offering (IPO).
Ira menyampaikan ada sejumlah pertimbangan utama yang mendasari keputusan perseroan untuk melantai di bursa, salah satunya mengejar target pendapatan lebih dari Rp6 triliun pada 2024.
Sejalan dengan aksi melantai di bursa tersebut, ASDP telah melakukan kajian dari sisi keuangan. Pada 2019 ASDP mencatatkan pendapatan Rp3,3 triliun dengan laba bersih Rp315 miliar. Hasil itu tumbuh signifikan dibandingkan 2018 dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun dan laba bersih Rp255 miliar.
Saat ini, paparnya, ada 3 program prioritas game changer dari ASDP yang akan dilakukan.
“Mulai dari pengembangan Bakauheni melalui Bakauheni Harbour City [BHC], upaya peningkatan market share dengan melakukan akuisisi terhadap perusahaan penyeberangan, dan rencana melakukan penawaran saham ke publik [IPO],” ujarnya, Jumat (2/4/2021).
Adapun proyek yang juga menjadi fokus pada tahun ini ialah Bakauheni Harbour City yang merupakan pengembangan kawasan pariwisata di simpul konektivitas utama Jawa-Sumatera.
Proyek tersebut juga akan mendukung Jalan Tol Lintas Sumatera serta mengintegrasikan pelanggan kapal kapal ferry di lintasan Merak-Bakauheni yang pada 2019 sudah mencapai 20 juta penumpang.
“Untuk pembangunan tahap pertama tahun 2021, ASDP akan membangun Masjid Bakauheni yang akan didukung Bank Syariah Indonesia,” imbuhnya.
Pada tahap 1 akan dilakukan pembangunan Masjid Bakauheni di atas tanah seluas 3,6 ha dengan total luas bangunan masjid (3 lantai) dan area parkir sekitar 9.000 meter yang dapat menampung lebih dari 2.000 jemaah.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan masterplan Kawasan Pariwisata Bakauheni disiapkan sekitar 200 hektar yang akan dilengkapi dengan fasilitas hiburan dan amenitas lainnya seperti Taman Budaya Siger, Mesjid, Resort, Perhotelan,Bakauheni Intermoda Terminal, dan pendukung lainnya.
Saat ini sedang dilakukan penyelesaian penyusunan Visioning Masterplan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni oleh ASDP dan kesepakatan skema kerja sama antara Pemerintah Provinsi Lampung, ASDP, Hutama Karya, dan ITDC dalam satu konsorsium bersama dalam bentuk usaha patungan.
Selain itu, juga telah dilaksanakan penyusunan Peraturan Gubernur Lampung tentang penugasan PT Lampung Jasa Utama (Perseroda) sebagai wakil pemerintah Provinsi Lampung dalam pengelolaan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni.
“Dengan adanya komitmen dan upaya akselerasi seluruh pihak, saya optimis proyek ini dapat terwujud pada 2022, lebih cepat dari target 2024. Saya yakin BHC ini akan menjadi kawasan pariwisata terintegrasi nasional, yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun asing untuk datang ke ujung pulau Sumatera ini,” kata dia.
Sumber Bisnis,edit koranbumn