Setiap tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyeberangkan sebanyak 49 juta penumpang.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan jumlah tersebut berasal dari 35 pelabuhan.
“Dari jumlah penumpang itu, sekitar 60 persen di antaranya dari Pelabuhan Merak-Bakauheni, Gilimanuk, dan Ketapang,” katanya seperti dilansir Antara, Minggu (26/7/2020).
Jika dipersentase, lanjut dia, skala ekonomi dari ketiga pulau itu, yakni Bali, Jawa, dan Sumatra.
Adapun, pada Sabtu (25/7/2020) dilakukan peluncuran aplikasi pembelian tiket feri secara online Ferizy. Hal ini merupakan program digitalisasi ASDP sehingga pengguna jasa penyeberangan harus melakukan reservasi dan membeli tiket secara daring.
Dia menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan pelayanan secara daring melalui digitalisasi. Hal ini menjadi keharusan, apalagi akan memberikan kemudahan dan keamanan kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa transportasi penyeberangan.
“Jadi, tidak bisa dihindari lagi kalau orang go show sangat ngeri sekali dan nanti distancing tak bisa terpenuhi juga menimbulkan antrean panjang,” kata Ira.
Bahkan, kata dia, 10 tahun lalu kondisi ASDP Merak sangat buruk hingga terjadi antrean kendaraan sepanjang 26 kilometer.
ASDP pun terus meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat dengan berbagai inovasi. Pasalnya, tidak mudah untuk mengubah perilaku kebiasaan masyarakat secara masif.
Perjalanan ASDP umurnya yang sudah 47 tahun tetapi selama Lebaran dan tahun baru belum pernah tahu berapa jumlah dimensi yang berangkat. Akan tetapi, lanjut dia, jika dilakukan prediksi berlangsung lama, tentu prediksinya selalu salah.
“Namun, ternyata sejak menembus tol Bakauheni-Palembang yang tadinya selama 12 jam, kini menjadi 5 jam maka tiba-tiba peningkatan arus menjadi 40 persen,” katanya.
Terkait dengan peluncuran aplikasi pembelian tiket secara online, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa langkah tersebut dapat mengubah budaya pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket secara daring.
Dia melihat bahwa saat ini gaya hidup masyarakat cenderung bertransaksi secara elektronik sehingga e-ticketing menjadi suatu solusi yang dapat memberikemudahan bagi pengguna jasa.
“BUMN selaku penyedia jasa wajib memberi kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat sebagai bagian dari world class service. ASDP salah satunya yang mulai melakukan transformasi, mengubah wajah penyeberangan laut menjadi lebih modern melalui digitalisasi pembelian tiket secara elektronik dengan aplikasi Ferizy,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu, (25/7/2020).
Sumber Bisnis, edit koranbumn